
RI News Portal. Sumba Timur, 19 Agustus 2025 – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmen pemerintah untuk merevitalisasi kawasan transmigrasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat meninjau operasional PT Muria Sumba Manis (MSM), sebuah pabrik pengolahan tebu di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi model keberhasilan pengembangan kawasan transmigrasi.
Dalam kunjungannya, Menko AHY menyoroti potensi besar yang dimiliki Kementerian Transmigrasi untuk mengoptimalkan kawasan-kawasan transmigrasi melalui pendekatan revitalisasi. “Transmigrasi saat ini bukan hanya soal pemindahan penduduk, tetapi bagaimana memastikan masyarakat lokal dan transmigran dapat hidup sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi,” ujarnya di lahan tebu PT MSM.

Salah satu contoh nyata adalah kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, yang telah berhasil menjalin kolaborasi dengan industri gula PT MSM. Kerja sama ini tidak hanya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di kawasan tersebut, tetapi juga menciptakan lapangan kerja signifikan. Menko AHY mencatat, industri gula di Melolo telah menyerap sekitar 3.500 tenaga kerja tetap, dengan jumlah yang meningkat hingga 6.000 pekerja saat musim panen. “Keberhasilan ini menjadi model yang dapat direplikasi di kawasan transmigrasi lain di Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menko AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dasar sebagai tulang punggung revitalisasi kawasan transmigrasi. Jalan yang memadai, akses ke pelabuhan, dan konektivitas yang baik menjadi faktor kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. “Infrastruktur yang memadai akan meningkatkan produktivitas kawasan, memperlancar distribusi hasil produksi, dan mendorong investasi lebih lanjut,” jelasnya.
Dari 154 kawasan transmigrasi yang tersebar di luar Pulau Jawa dan Bali, kawasan Melolo dipilih sebagai proyek percontohan. Keberhasilan kolaborasi dengan sektor industri di kawasan ini diharapkan menjadi katalis bagi pengembangan kawasan transmigrasi lainnya. Menko AHY juga mendorong sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Langkah revitalisasi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah terpencil. Dengan dukungan infrastruktur dan kolaborasi industri, kawasan transmigrasi tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan.
Pewarta : Vie
