
RI News Portal. Jakarta — Film animasi aksi-komedi The Bad Guys 2 akhirnya tayang di bioskop, membawa kembali geng penjahat yang dulu mencoba insaf. Namun kali ini, petualangan mereka melesat jauh — secara harfiah — ke luar angkasa. Sayangnya, alih-alih menawarkan lompatan yang menyegarkan, sekuel ini justru terkesan kehilangan pijakan dan arah cerita.
Disutradarai kembali oleh Pierre Perifel, dan ditulis oleh Yoni Brenner serta Etan Cohen, film ini mempertahankan jajaran pengisi suara dari film pertama: Sam Rockwell (Mr. Wolf), Marc Maron (Mr. Snake), Craig Robinson (Mr. Shark), Anthony Ramos (Mr. Piranha), dan Awkwafina (Ms. Tarantula). Setelah berakhir di penjara pada film pertama, kelimanya kini mencoba hidup normal — meski tidak mudah menjadi mantan kriminal di dunia kerja.
Alih-alih fokus pada dinamika karakter yang kaya seperti di film pertama, The Bad Guys 2 memilih jalur penuh aksi, ledakan, dan plot serba cepat. Penonton dibawa mengikuti geng ini terjebak dalam skema rumit melibatkan trio penjahat baru: macan tutul salju berbisa (disuarakan Danielle Brooks), insinyur babi hutan Bulgaria (Maria Bakalova), dan gagak sinis (Natasha Lyonne). Misi mereka: merebut zat fiktif bernama MacGuffinite dan mengendalikan roket milik miliarder eksentrik bergaya Elon Musk, yang diperankan Colin Jost.

Dalam perjalanan, film ini sempat menyentuh berbagai referensi pop culture, dari Fast & Furious, Silence of the Lambs, hingga Moonraker. Sayangnya, penyampaian satirnya terasa datar dan klise. Dialog seperti “Kita hanya punya satu kesempatan untuk menyelamatkan dunia. Mari manfaatkan!” justru terdengar seperti parodi dari film aksi generik.
Namun bukan berarti semuanya buruk. Kualitas animasi tetap menjadi kekuatan utama. Detail seperti efek cahaya, gerakan kendaraan, dan dinamika visual selama adegan kejar-kejaran masih memukau. Warisan gaya Looney Tunes dengan aksi cepat dan humor slapstick tetap hidup, meski beberapa humor terasa terlalu dewasa untuk anak-anak.
Yang menarik, karakter Mr. Snake (Marc Maron) justru mencuri perhatian. Ia kini menjadi sosok spiritual yang menyebalkan — melakukan yoga, menyeduh kombucha, dan mendengarkan Sabrina Carpenter — menghadirkan sisi komedi baru yang segar sekaligus menyindir tren gaya hidup masa kini.
Baca juga : Lady Gaga Memimpin Nominasi MTV Video Music Awards 2025 dengan 12 Kategori
Sayangnya, konflik moral yang dulu jadi tulang punggung cerita — seperti apakah penjahat bisa berubah — kini ditinggalkan. “Apakah kita jahat lagi?” tanya Mr. Piranha bingung. Jawaban Mr. Wolf: “Kita memang ke mana-mana.” Kalimat itu terasa mewakili arah cerita secara keseluruhan.
Soundtrack yang keras dengan Busta Rhymes, Sofi Tukker, dan Rag’n’Bone Man menambah semarak, namun tak mampu menutupi kekacauan naskah. Bahkan kehadiran karakter lama seperti Prof. Marmalade (Richard Ayoade) yang kini bertato dan kekar pun hanya terasa sebagai gimmick menjelang sekuel ketiga yang tampaknya tak terelakkan.
The Bad Guys 2 memang menawarkan animasi apik dan aksi penuh warna, namun kehilangan kedalaman cerita dan pesan moral yang membuat film pertamanya begitu disukai. Sekuel ini lebih memilih sensasi daripada substansi — sebuah petualangan luar angkasa yang megah tapi kosong.
Rating: 1,5 dari 4 bintang
Kategori: PG (untuk aksi ringan, humor kasar, dan bahasa)
Durasi: 104 menit
Distribusi: Universal Pictures
Pewarta : Albertus Parikesit
