RI News Portal. Padangsidimpuan, 29 Agustus 2025 – Acara reses yang digelar di Kelurahan Wek III, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan kepada pemerintah setempat. Acara ini dihadiri oleh Lurah Wek III, Paisal Ashabi, Kepala Lingkungan (Kepling) I, Diapari Lubis, Kepling II, perangkat desa, serta Hatobangon Kelurahan Wek III. Turut hadir perwakilan masyarakat, termasuk pengurus adat dan malim, serta anggota DPRD, Sarifah Hanum Lubis, sebagai tamu utama.
Dalam sambutan pembuka, Hatobangon Kelurahan Wek III menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat yang mencakup distribusi bantuan sosial (bansos) yang belum merata, maraknya peredaran narkoba, serta usulan pembangunan dek pembatas sungai. Aspirasi ini mencerminkan keresahan warga terhadap isu-isu krusial yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Salah satu peserta reses, Rahmad Piliang, secara tegas menyuarakan keprihatinan terhadap masalah narkoba yang kian meresahkan. Ia menyoroti dampak buruk peredaran narkoba terhadap generasi muda di Kelurahan Wek III. “Kami meminta pemerintah untuk menangani masalah ini secara serius karena sangat membahayakan masa depan anak-anak kami,” ujar Rahmad. Ia mendesak agar penegakan hukum dan upaya pencegahan diperkuat untuk menekan peredaran narkoba di lingkungan setempat.
Selain isu narkoba, warga juga mengeluhkan maraknya kasus pencurian yang meresahkan di Kelurahan Wek III. Untuk mengatasi hal ini, perwakilan masyarakat mengusulkan penggiatan kembali pos keamanan lingkungan (pos kamling). Menurut mereka, keberadaan pos kamling yang aktif dapat meningkatkan keamanan lingkungan dan mencegah tindak kriminal, terutama pada malam hari.
Baca juga : Pemerintah Kabupaten Sintang Dukung Penuh Prestasi KONI Menuju Pekan Olahraga 2026
Masalah infrastruktur turut menjadi perhatian dalam reses ini. Warga mengusulkan pembangunan dek pembatas di sepanjang Sungai Aek Sibottar yang dinilai rawan longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Menanggapi usulan ini, Lurah Wek III, Paisal Ashabi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan dek sepanjang 500 meter kepada pemerintah kota. “Kami sudah ajukan usulan ini, dan semoga segera direalisasikan untuk mencegah risiko banjir dan longsor,” ungkap Paisal.
Dari sisi sosial, perwakilan pengurus adat dan malim kelurahan menyampaikan kendala terkait pelaksanaan perkawinan. Saat ini, hanya satu petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang ditugaskan untuk menangani perkawinan di wilayah tersebut. Akibatnya, sering kali petugas meninggalkan lokasi lebih awal karena jadwal yang padat di daerah lain, menyebabkan keterlambatan atau kendala bagi pasangan pengantin. Untuk mengatasi hal ini, mereka memohon kepada Sarifah Hanum Lubis agar mengusulkan penambahan petugas KUA ke instansi terkait. “Kami harap ada tambahan petugas KUA agar pelayanan perkawinan bisa lebih lancar,” ujar salah satu perwakilan.
Acara reses ditutup dengan ucapan terima kasih dari Kepling I, Diapari Lubis, kepada seluruh warga yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan menyampaikan aspirasi. Ia juga mengapresiasi kesediaan Sarifah Hanum Lubis yang telah mendengarkan keluhan masyarakat secara langsung. “Kami berterima kasih kepada Ibu Sarifah dan warga yang telah berpartisipasi. Semoga aspirasi ini dapat segera ditindaklanjuti,” tutur Diapari.
Reses ini menunjukkan antusiasme warga Kelurahan Wek III dalam menyuarakan aspirasi mereka. Diharapkan, keluhan dan usulan yang disampaikan dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mewujudkan perbaikan di berbagai sektor, mulai dari keamanan, infrastruktur, hingga pelayanan publik.
Pewarta : Indra Saputra

