
RI News Portal. Medan, 30 September 2025 – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp28,411 triliun pada semester pertama 2025. Kabupaten Simalungun menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp11,98 triliun, menegaskan posisinya sebagai motor penggerak ekonomi di wilayah ini.
Kepala DPMPTSP Sumut, Chandra Dalimunthe, memaparkan peringkat lokasi realisasi investasi di Sumut dalam temu pers yang digelar di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, pada Senin (29/9/2025). Berdasarkan laporannya, setelah Simalungun, Kota Medan menyumbang Rp6,07 triliun, diikuti Deli Serdang dengan Rp3,21 triliun, Tapanuli Selatan sebesar Rp2,31 triliun, dan Kabupaten Batubara dengan Rp534,42 miliar.
Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan kontribusi Rp16,434 triliun, melampaui Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp11,977 triliun. Sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp7,76 triliun, mencerminkan potensi strategis Sumut sebagai hub logistik dan komunikasi di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Sumut terus menggenjot investasi melalui berbagai kebijakan strategis. Salah satunya adalah pemberian kemudahan dan insentif melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2023 dan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2025. Kebijakan ini mencakup pengurangan atau keringanan pajak seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Alat Berat (PAB), dan Pajak Air Permukaan (PAP), yang merupakan kewenangan provinsi.
Selain itu, Pemprov Sumut mempercepat proses perizinan melalui aplikasi berbasis digital, yakni Online Single Submission (OSS) dan Siap Layani, aplikasi mandiri milik Pemprov Sumut. “Kami menargetkan penerbitan 1.997 perizinan melalui OSS dan 391 perizinan melalui Siap Layani pada tahun ini,” ungkap Chandra Dalimunthe. Layanan ini dirancang untuk memberikan kepastian dan kemudahan bagi investor, sekaligus meningkatkan efisiensi birokrasi.
DPMPTSP Sumut juga tengah mendorong investasi di sektor hilirisasi kelapa sawit, dengan mengembangkan produk turunan seperti minyak goreng, sabun, dan bio solar. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit, tetapi juga memperluas lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal.
Baca juga : KPK Kembali Periksa Ilham Habibie: Mengurai Benang Merah Korupsi Iklan Bank BJB dan Transaksi Aset Warisan
“Dengan hilirisasi, kami ingin memastikan bahwa potensi kelapa sawit Sumut tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tinggi yang kompetitif di pasar global,” tambah Chandra.
Dengan capaian semester pertama yang signifikan, DPMPTSP Sumut optimis dapat mencapai target investasi tahunan. Kombinasi kebijakan pro-investasi, digitalisasi perizinan, dan fokus pada sektor strategis seperti hilirisasi kelapa sawit menjadi pilar utama dalam menarik lebih banyak investor ke Sumut.
Capaian ini menegaskan posisi Sumut sebagai salah satu destinasi investasi utama di Indonesia, dengan Simalungun sebagai lokomotif yang memperkuat daya saing daerah. Pemprov Sumut berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta : Adi Tanjoeng
