
RI News Portal. Wonogiri, 20 Agustus 2025 – Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri resmi menerapkan rekayasa pengalihan arus lalu lintas secara permanen di kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti, mulai Selasa (19/8/2025). Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi Bundaran Sukarno yang telah direvitalisasi pada akhir 2024, sekaligus meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas di pusat kota Wonogiri.
Berdasarkan observasi Jurnal Akademika di lokasi, petugas dari Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polres Wonogiri dikerahkan di sejumlah titik strategis kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti. Mereka bertugas mengarahkan pengendara untuk menyesuaikan diri dengan jalur baru yang telah ditetapkan. Meskipun beberapa pengendara tampak ragu, terutama saat melintas dari Perempatan Ponten menuju Pendapa Rumah Dinas Bupati atau dari Jembatan Jurang Gempal, petugas dengan sigap memberikan panduan untuk memastikan kelancaran adaptasi.

Perubahan arus lalu lintas ini mengubah pola pergerakan kendaraan secara signifikan. Sebelumnya, pengendara dari Perempatan Ponten dapat langsung belok kanan melalui Jalan Masjid Agung At-Taqwa untuk menuju Pendapa Rumah Dinas Bupati. Kini, mereka diwajibkan memutari Bundaran Sukarno terlebih dahulu, kemudian melintasi jalan di depan Kantor DPRD Wonogiri untuk mencapai tujuan tersebut. Sebaliknya, kendaraan dari arah Pendapa menuju Perempatan Ponten atau Ngadirojo kini harus melalui Jalan Masjid Agung At-Taqwa, berbeda dengan jalur sebelumnya yang melewati depan Kantor DPRD.
Bagi kendaraan dari arah Alas Kethu yang menuju DPRD atau Pendapa, akses langsung ke arah tersebut tidak lagi dimungkinkan. Pengendara kini harus melalui gang di depan shelter, belok kanan, lalu belok kiri untuk memutari bundaran. Penyesuaian ini memungkinkan kendaraan berputar secara teratur di Bundaran Sukarno, yang diharapkan dapat meminimalkan kemacetan dan risiko kecelakaan.
Baca juga : Pencarian Intensif Tiga Korban Kecelakaan Laut di Dam Merah Semarang Berlanjut
Revitalisasi Bundaran Sukarno, yang menjadi dasar rekayasa ini, menghadirkan desain yang lebih modern dan minimalis dengan ketinggian sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, perubahan ini tidak hanya estetis tetapi juga fungsional, mendukung kelancaran arus lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Meski demikian, sejumlah pengendara masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi. “Awalnya agak bingung karena jalurnya baru, tapi dengan arahan petugas jadi lebih jelas,” ujar Sutarno, seorang pengendara dari Ngadirojo. Dinas Perhubungan berencana terus memantau efektivitas kebijakan ini dan melakukan sosialisasi lebih lanjut untuk memastikan transisi berjalan mulus.
Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung tata kelola lalu lintas yang lebih baik di pusat kota Wonogiri, sekaligus memperkuat identitas Alun-Alun Giri Krida Bakti sebagai ruang publik yang aman dan teratur.
Pewarta : Nandar Suyadi
