
RI News Portal. Jember, 19 Juni 2025 — Pemerintah Kabupaten Lumajang memaknai prosesi kepulangan jemaah haji tidak hanya sebagai kembalinya warga dari perjalanan ibadah, tetapi juga sebagai titik tolak penguatan spiritual dan sosial dalam masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, saat menyambut 27 jemaah haji asal Lumajang di Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (19/6/2025).
Dalam sambutannya, Yudha yang akrab disapa Mas Yudha, menyampaikan harapannya agar pengalaman religius selama di Tanah Suci dapat ditransformasikan menjadi energi sosial yang positif. “Semoga haji mabrur yang diraih para jemaah menjadi energi baru untuk menebar kebaikan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Prosesi penyambutan dilakukan secara sederhana dan penuh kehangatan, mengesankan pendekatan yang lebih humanistik ketimbang seremonial formal. Usai beramah tamah dan bersalaman, para jemaah langsung dipersilakan berkumpul bersama keluarga yang telah menanti dengan haru di halaman pendopo.

Mas Yudha sempat melempar candaan mengenai kerinduan jemaah terhadap cita rasa kuliner khas desa. “Pasti kangen rumah. Bukan cuma keluarganya, tapi juga sayur kelor, tahu-tempe, dan iwak asin yang susah ditemui di Tanah Suci,” ucapnya disambut gelak tawa para jemaah.
Diketahui, 27 jemaah yang disambut hari itu merupakan bagian dari kelompok yang diberangkatkan lebih awal karena penyedia layanan haji (syarikah) telah mengeluarkan izin pemulangan lebih cepat. Meskipun tampak lelah, antusiasme dan kebahagiaan mereka menunjukkan keberhasilan layanan haji dalam aspek kenyamanan dan keselamatan.
Wakil Bupati juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama, khususnya Kantor Kemenag Lumajang, serta semua unsur teknis yang berkontribusi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. “Koordinasi yang baik antar lembaga menjadi kunci layanan haji yang lancar, aman, dan penuh empati,” tegasnya.
Kepulangan jemaah haji, menurut perspektif sosiologi agama, tidak hanya merupakan peristiwa administratif tetapi juga peristiwa simbolik yang memperkuat nilai-nilai kolektif dalam komunitas. Momentum ini membuka ruang bagi transformasi individu yang baru pulang dari pengalaman spiritual puncak untuk menjadi agen moral dalam masyarakat.
Baca juga : PTN BH sebagai Lokomotif Inovasi: Seruan Gubernur Jatim Menghadapi Disrupsi Teknologi
Pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri memposisikan para jemaah sebagai duta nilai, yang diharapkan dapat menjadi teladan dalam perilaku, kepedulian sosial, dan pembangunan karakter kolektif. Dalam konteks pembangunan sosial, penyelenggaraan haji tidak berhenti pada urusan teknis dan birokrasi, tetapi harus dikaitkan dengan peningkatan kualitas kehidupan keagamaan warga.
Selain itu, pendekatan kultural yang dilakukan melalui sambutan non-formal juga mencerminkan model kepemimpinan lokal yang inklusif dan komunikatif, mengedepankan sentuhan emosional sebagai bagian dari strategi peningkatan kepercayaan masyarakat.
Dengan demikian, penyambutan jemaah haji di Lumajang tahun ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap ibadah personal umat Islam, tetapi juga momentum strategis dalam membangun modal sosial berbasis spiritualitas yang lebih luas di tengah masyarakat.
Pewarta : Sugeng Rudianto

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita