
RI News Portal. Bandarlampung, 11 Juni 2025 — Proses penjaringan calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung melalui Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) memasuki tahap penting dengan keterbukaan akses bagi para kandidat. Hingga hari kedua pendaftaran, dua bakal calon telah mengambil formulir resmi pencalonan, menandai dinamika demokrasi internal dalam tubuh organisasi keolahragaan daerah.
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP), Supriyadi Alfian, menyampaikan bahwa hingga Rabu (11/6), terdapat dua nama yang tercatat telah mengambil formulir. Terbaru, formulir diambil oleh tim penghubung H. Faisol Djausal yang diwakili oleh Riagus Ria sebagai Liaison Officer (LO). “Alhamdulillah, pengambilan formulir berlangsung langsung dan terbuka,” ujarnya dalam pernyataan resmi di Kantor KONI Lampung.
TPP menetapkan tenggat waktu pengambilan formulir hingga Kamis (12/6) pukul 16.00 WIB, membuka kemungkinan hadirnya figur-figur baru yang berkeinginan mengisi posisi strategis dalam kepemimpinan olahraga provinsi. “Kami sangat terbuka, dan berharap masih ada tokoh lain yang berminat,” tambah Supriyadi.

Proses ini mencerminkan komitmen organisasi dalam menjaga prinsip inklusivitas dan akuntabilitas dalam pemilihan pimpinan. Namun, Supriyadi juga menegaskan bahwa tantangan memimpin KONI Lampung di masa depan tidak ringan. “Dibutuhkan sosok yang memahami kompleksitas dunia olahraga serta memiliki jaringan kuat, baik ke pemerintah maupun sektor swasta,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (OC), Nazwar Basyuni, menambahkan bahwa pengambilan formulir tidak dikenakan syarat administratif awal, demi mendorong partisipasi seluas-luasnya. Namun, pada tahap pengembalian formulir, kandidat diwajibkan melampirkan dukungan minimal dari 12 pemegang suara sah, yang dapat berasal dari kombinasi cabang olahraga (cabor) dan KONI kabupaten/kota. “Pengembalian harus sesuai aturan dan dilakukan langsung oleh bakal calon kepada TPP,” ungkap Nazwar.
Proses Musprovlub KONI Lampung membuka ruang kajian lebih luas dalam hal tata kelola organisasi olahraga daerah. Mekanisme terbuka ini sejalan dengan prinsip-prinsip good governance, yakni partisipatif, transparan, dan akuntabel. Dalam konteks ini, keterlibatan berbagai unsur—baik cabang olahraga maupun KONI daerah—menunjukkan adanya semangat demokratisasi dalam struktur kelembagaan olahraga.
Namun demikian, perlu dicermati pula bahwa dukungan berbasis suara tidak selalu menjamin kualitas kepemimpinan. Oleh karena itu, penguatan standar etik, integritas, dan visi jangka panjang dalam pembangunan ekosistem olahraga menjadi krusial dalam proses seleksi figur Ketua Umum KONI.
Sebagai organisasi yang mengelola sumber daya dan anggaran cukup signifikan dari negara maupun sponsor, KONI dituntut untuk memastikan bahwa kepemimpinan tidak hanya populer secara politis, tetapi juga kompeten secara manajerial dan berorientasi prestasi olahraga.
Pewarta : IF

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita