
RI News Portal. Banyuwangi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mencanangkan program kependudukan “Tondo Welas” (Tanda Cinta). Program ini bertujuan membantu warga yang belum memiliki dokumen kependudukan lengkap dan terdata dalam unit gawat darurat kemiskinan (UGDK).
Menurut Bupati Ipuk, dalam program ini, warga miskin akan langsung diurus dan dibuatkan dokumen adminduknya. Artinya tanpa perlu mengajukan permohonan terlebih dahulu.
“Dokumen kependudukan merupakan hal yang penting untuk melakukan intervensi program pengentasan kemiskinan. Seperti bantuan sosial, bedah rumah, bantuan alat usaha, beasiswa, dan lainnya, akan sulit diberikan apabila dokumen adminduk tidak lengkap,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (7/3/2025).

Bupati menyampaikan itu dalam kegiatan Laju Desa (Layanan Jemput Bola bagi Warga Desa) di Desa Glagahagung dan Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo. Ipuk, Bupati Banyuwangi sejak 26 Februari 2021 menggantikan bupati sebelumnya Abdullah Azwar Anas yang merupakan suaminya.
Menurut Ipuk melalui program Tondo Welas, petugas akan proaktif mendatangi rumah warga yang terdata dalam UGDK untuk membuatkan dokumen kependudukan. Dokumen yang sudah jadi kemudian akan diantar langsung ke rumah warga.
“Jadi warga tidak perlu kemana-mana, tanpa perlu pengajuan terlebih dahulu, petugas akan jemput bola datang ke rumah untuk dibuatkan dokumen kependudukannya. Nanti kalau sudah jadi juga diantar ke rumah,” Kata Bupati Ipuk lagi.
Dokumen adminduk yang telah selesai dicetak, seperti KTP, Kartu Identitas Anak (KIA), dan Kartu Keluarga (KK), akan didistribusikan langsung oleh petugas desa setempat kepada sasaran. Ipuk mengatakan bahwa kelengkapan adminduk sangat diperlukan bagi setiap warga untuk memudahkan akses pelayanan public.
“Program ini juga dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden-Wakil Presiden, Prabowo-Gibran. Program yang juga sangat membutuhkan dukungan data kependudukan yang valid dan lengkap,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banyuwangi, Choiril Ustadi, menjelaskan bahwa program ini menyasar seluruh warga kurang mampu. Warga yang masuk dalam UGDK dan tercatat belum memiliki dokumen adminduk yang lengkap.
“Kita sinkronkan data di Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan sejumlah OPD lain untuk memetakan dokumen apa saja yang belum dimiliki masing-masing sasaran. Kemudian Dispenduk akan menerbitkan dokumen tersebut untuk selanjutnya didistribusikan lewat desa,” katanya menjelaskan.
Choiril berharap program ini dapat membuka akses warga miskin untuk mendapatkan layanan yang lebih berkualitas. Pada pelaksanaan pertama ini, sebanyak 1.289 dokumen telah diselesaikan, baik KK, KTP, maupun KIA.
Katini, warga Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo mengaku sangat terbantu program, tersebut. Wanita paruh baya yang hidup sebatang kara ini terharu saat mendapatkan KK dan akta kelahiran.
“Saya tidak bisa mengurus karena tidak ada yang mengantarkan. Terima kasih sekarang sudah dibuatkan,” ujarnya.
Pewarta : Sugeng

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Cintailah dirimu sendiri dan jadikanlah dirimu sebagai sumber inspirasi bagi orang lain. Ketika hidupmu memiliki makna, semua hal akan terasa lebih indah.