
RI News Portal. Jakarta, 23 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melantik 2.000 calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang digelar di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta. Pelantikan ini sekaligus menandai diambilnya sumpah jabatan sebagai perwira pertama dalam jajaran Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pelantikan Praspa tahun ini menjadi tonggak penting dalam regenerasi kepemimpinan strategis di lingkungan pertahanan dan keamanan nasional. Berdasarkan data resmi, 827 capaja berasal dari Akademi Militer (Akmil), 433 dari Akademi Angkatan Laut (AAL), 293 dari Akademi Angkatan Udara (AAU), dan 447 dari Akademi Kepolisian (Akpol). Komposisi ini menunjukkan kesinambungan sistemik dalam pembentukan perwira dari tiga matra TNI dan institusi kepolisian.
Pemberian penghargaan Adhi Makayasa kepada delapan taruna terbaik dari keempat akademi menjadi momen simbolik atas dedikasi, kecakapan intelektual, integritas pribadi, dan mentalitas kepemimpinan para perwira muda. Anugerah ini diberikan berdasarkan penilaian komprehensif meliputi akademik, karakter, kepribadian, dan mental, yang menjadi standar kualitas dalam sistem pendidikan militer dan kepolisian Indonesia.

Adapun nama-nama penerima Adhi Makayasa 2025 adalah sebagai berikut:
- Sermatar Alim Bimo Pratowo (Akmil)
- Sermatar Muh Afridzal Mukhlis (Akmil)
- Sermatar Menenda Putra Duta (AAL)
- Sermatar Aryya Handaru (AAL)
- Sermatar Evan Basith Reswara (AAU)
- Sermatar Axel Fahreza Adiatama (AAU)
- Brigadir Muh. Malik Aditya K. (Akpol)
- Brigtar Fathan Putra Riffito (Akpol)
Menariknya, tiga dari delapan penerima penghargaan ini merupakan anak dari anggota Polri, yaitu Alim Bimo Pratowo, Evan Basith Reswara, dan Fathan Putra Riffito. Hal ini menunjukkan kesinambungan nilai dan motivasi dalam keluarga besar institusi negara.
Baca juga : Meningkatkan Kesadaran Hukum Pelajar: Polres Lampung Barat Gelar Sosialisasi UU KUHP Baru dan SPPA di MAN 1
Dari perspektif politik ketatanegaraan, pelantikan ini memperkuat legitimasi sipil atas institusi militer dan kepolisian. Presiden Prabowo sebagai Kepala Negara sekaligus Panglima Tertinggi TNI secara konstitusional menjalankan kewenangan simbolik dan substantif dalam memastikan regenerasi aparat negara berjalan sesuai mandat konstitusi dan kebutuhan zaman.
Kegiatan Praspa juga menyiratkan pesan moral dan etika politik: bahwa pengabdian sebagai perwira bukan semata penugasan fungsional, melainkan amanat ideologis untuk menjaga kedaulatan, keadilan, dan ketertiban dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan dilantiknya dua ribu capaja menjadi perwira TNI dan Polri, publik berharap hadirnya generasi baru penjaga bangsa yang profesional, berintegritas, serta adaptif terhadap dinamika global dan nasional. Tantangan keamanan kontemporer – mulai dari ancaman siber, disinformasi, hingga konflik hibrida – menuntut perwira-perwira yang tidak hanya cakap secara militer dan teknokratik, tetapi juga peka terhadap konteks sosial, hukum, dan HAM.
Pelantikan ini bukan hanya seremoni tahunan, tetapi sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan pertahanan dan keamanan nasional Indonesia.
Pewarta : Yudha Purnama
