
RI News Portal. New York, 21 September 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Amerika Serikat pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 16.50 waktu setempat, melalui Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York. Setibanya, Presiden langsung menuju hotel untuk mempersiapkan agenda utama kunjungannya, yaitu menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung pada 9–30 September 2025.
Sidang ini menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di kancah global. Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa kesempatan ini merupakan momen strategis bagi Indonesia untuk menegaskan peranannya sebagai pemimpin Global South.
“Indonesia akan memanfaatkan forum ini untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan mendorong agenda reformasi tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif,” ujar Teddy dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (21/9/2025). Ia menekankan bahwa pidato Presiden Prabowo akan berfokus pada isu-isu krusial, termasuk perlunya tata kelola global yang mendukung keadilan dan keberlanjutan.

Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB merupakan wujud komitmen Indonesia dalam diplomasi internasional. “Setiap kepala negara diberikan waktu 15 menit untuk berpidato. Lampu kuning akan menyala pada menit ke-12, dan merah setelah melewati batas waktu,” jelas Tri pada 11 September 2025. Alokasi waktu yang ketat ini menuntut penyampaian yang padat dan terfokus.
Sidang Majelis Umum ke-80 ini menjadi platform bagi Indonesia untuk mengadvokasi reformasi tata kelola dunia, sebuah agenda yang dianggap penting untuk menciptakan tatanan global yang lebih berpihak pada negara-negara berkembang. “Kehadiran Indonesia di level tertinggi forum PBB bukan hanya untuk menegaskan eksistensi, tetapi juga untuk memperjuangkan dunia yang lebih inklusif,” tambah Teddy.
Baca juga : Menag Nasaruddin Umar Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Korban Banjir Pasar Badung, Bali
Kunjungan Presiden Prabowo ke New York menandai langkah awal dalam rangkaian agenda diplomatik Indonesia di tahun 2025. Dengan posisi strategis sebagai pembicara ketiga, pidato Presiden diharapkan dapat memperkuat pengaruh Indonesia di panggung internasional, sekaligus mempertegas komitmen negara ini terhadap perdamaian, keadilan, dan kerja sama global.
Pewarta : Albertus Parikesit
