
RI News Portal. Wonogiri 26 Juli 2025 – Semangat sportivitas, nasionalisme, dan pemberdayaan ekonomi lokal berpadu harmonis dalam pembukaan Pekan Olahraga Desa (PORDES) se-Kecamatan Jatisrono, yang digelar di Lapangan Bola Voli Desa Rejosari, Sabtu malam (26/7/2025). Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, didampingi jajaran Forkopimcam Jatisrono, anggota DPRD Kabupaten Wonogiri Titik Sugiyarti, S.Sos, dan Yadi, serta para kepala desa dari seluruh wilayah Kecamatan Jatisrono.
Pembukaan turnamen bola voli PORDES 2025 menjadi tonggak penting dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Plt. Camat Jatisrono, Danang Sugiatmoko, S.ST., M.M., yang mewakili Bupati Setyo Sukarno, menyatakan bahwa PORDES merupakan ajang tahunan yang tidak hanya mempererat silaturahmi antarwarga desa dan kelurahan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemupukan jiwa sportivitas, solidaritas sosial, dan penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan.
“PORDES merupakan bagian penting dari peringatan HUT RI yang ke-80 tahun ini. Selain sebagai sarana penyaluran bakat dan minat olahraga, kegiatan ini juga memperkuat rasa cinta tanah air, gotong royong, dan kohesi sosial antarwarga,” ujar Danang dalam pidatonya.

Sebanyak 15 desa dan 2 kelurahan ambil bagian dalam turnamen bola voli antar desa ini, dengan pertandingan perdana antara tim Desa Jatisari melawan tuan rumah Desa Rejosari. Menurut pantauan tim RI News, lapangan bola voli penuh sesak dengan masyarakat yang antusias menyaksikan laga pembuka. Antusiasme warga tak hanya menunjukkan gairah terhadap olahraga, tetapi juga merefleksikan keberhasilan model pembangunan berbasis partisipasi masyarakat di tingkat desa.
Kepala Desa Rejosari, Surat, mengungkapkan bahwa pelaksanaan PORDES di desanya membawa dampak positif yang signifikan, terutama terhadap aktivitas ekonomi warga.
“Lokasi pertandingan yang jatuh di Desa Rejosari menjadi berkah tersendiri. UMKM lokal mengalami peningkatan omzet, dan karang taruna dapat menggalang dana kas melalui jasa parkir. Ini menjadi contoh sinergi antara olahraga, ekonomi, dan pemberdayaan pemuda,” kata Surat.
Hal senada disampaikan oleh Tari, salah satu pedagang teh Ginasthel yang berjualan di sekitar lokasi acara. Ia mengaku merasakan manfaat langsung dari keramaian penonton.
“Saya bersyukur. Malam ini dingin, jadi teh panas saya laris manis. Terima kasih kepada panitia dan pemerintah desa,” ucapnya penuh semangat.
Aspek keamanan dan ketertiban juga menjadi prioritas penting dalam pelaksanaan PORDES. Personel dari Polsek dan Koramil Jatisrono diterjunkan untuk melakukan pengamanan serta monitoring kegiatan secara langsung. Koordinasi antara aparat kepolisian dan TNI ini mencerminkan sinergi institusional dalam menjaga stabilitas sosial selama kegiatan berlangsung.
Kapolsek Jatisrono dan Danramil memastikan bahwa seluruh rangkaian pertandingan akan berjalan secara tertib, aman, dan kondusif, sejalan dengan semangat PORDES sebagai sarana memperkuat harmoni sosial.
PORDES Jatisrono 2025 tidak hanya layak dibaca sebagai ajang kompetisi antar tim bola voli desa, melainkan sebagai praktik konkret dari integrasi antara pembangunan olahraga, penguatan identitas kebangsaan, serta revitalisasi ekonomi lokal berbasis komunitas. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kegiatan semacam ini merepresentasikan pendekatan partisipatoris di tingkat akar rumput.
Lebih lanjut, sinergi antar lembaga — dari pemerintah desa, kecamatan, legislatif, hingga aparat keamanan — menandakan model governance kolaboratif yang dapat dijadikan rujukan dalam pelaksanaan kegiatan publik di wilayah pedesaan. Tidak kalah penting, keterlibatan aktif UMKM dan karang taruna menunjukkan bagaimana sektor informal dan kelompok pemuda menjadi aktor penting dalam pembangunan berbasis masyarakat.
Dalam kerangka kebijakan, PORDES seperti ini dapat dilihat sebagai instrumen soft power lokal yang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat desa. Oleh karenanya, dukungan anggaran yang memadai serta perencanaan partisipatif yang berkelanjutan patut menjadi bagian dari strategi pembangunan desa dan peringatan nasional yang bersifat inklusif.
Pewarta : Nandar Suyadi
