
RI News Portal. Wonogiri, 15 Juli 2025 – Dalam rangka menyukseskan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, Jajaran Polres Wonogiri melalui Polsek Puhpelem menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) kepada siswa-siswi baru SMK Negeri 1 Puhpelem. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa pagi ini bertujuan membekali para pelajar dengan pemahaman mendalam mengenai bahaya narkoba, pentingnya etika berlalu lintas, serta ancaman judi online yang kian marak di kalangan remaja.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., dalam keterangan resminya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preventif kepolisian dalam membangun ketahanan moral generasi muda. “Kami ingin memastikan generasi muda Wonogiri terhindar dari pengaruh negatif yang bisa merusak masa depan mereka,” ujarnya.
Kegiatan Binluh dimulai pukul 10.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Kapolsek Puhpelem, IPTU Sutrisno, yang turut didampingi oleh Kanit Binmas BRIPKA Lulut serta Bhabinkamtibmas wilayah setempat. Hadir pula para guru pendamping dan pengurus OSIS SMK N 1 Puhpelem yang secara aktif mendukung pelaksanaan edukasi kepada peserta didik baru.

Adapun materi yang disampaikan mencakup tiga aspek utama:
- Etika Berlalu Lintas: Edukasi ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, penggunaan helm, kelengkapan surat kendaraan, serta sikap bertanggung jawab di jalan raya.
- Pencegahan Narkotika dan Zat Adiktif (NAPZA): Penyuluhan ini memberikan informasi mengenai jenis-jenis narkoba, dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, serta konsekuensi hukum bagi pengguna dan pengedar.
- Penanggulangan Judi Online: Materi ini membahas modus judi daring yang mengincar kalangan pelajar, serta risiko sosial dan ekonomi yang ditimbulkan, termasuk kecanduan, utang, dan degradasi moral.
Kapolsek IPTU Sutrisno menyatakan harapannya agar edukasi ini mampu menjadi benteng awal bagi para pelajar dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang membayangi usia remaja. “Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat memahami betul bahaya dari hal-hal negatif yang berpotensi merusak masa depan mereka, serta senantiasa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas,” tegasnya.
Kegiatan Binluh ini berlangsung dalam suasana edukatif dan partisipatif, diwarnai dengan tanya jawab serta diskusi ringan yang mendorong siswa untuk lebih kritis terhadap isu-isu sosial di sekeliling mereka. Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana dengan aman, lancar, dan kondusif.
Kegiatan semacam ini dapat dibaca dalam kerangka pendekatan preventif kepolisian komunitas (community policing), di mana aparat penegak hukum tidak hanya berfungsi sebagai penindak, tetapi juga sebagai mitra edukatif bagi masyarakat. Program Binluh menjadi bagian dari strategi pembinaan kesadaran hukum sejak dini, yang krusial dalam membentuk generasi muda yang sadar hukum, tangguh terhadap pengaruh buruk lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial.
Dari perspektif kriminologi dan pendidikan, pelibatan aparat kepolisian dalam kegiatan MPLS di sekolah menengah kejuruan menunjukkan sinergi antara institusi pendidikan dan keamanan dalam membentuk karakter peserta didik. Hal ini juga mendukung agenda pencegahan kejahatan berbasis sekolah (school-based crime prevention), terutama di tengah meningkatnya paparan digital yang membawa ancaman narkotika dan judi daring ke ruang privat siswa.
Kegiatan ini sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah, yang menekankan pentingnya penguatan karakter dan pencegahan perilaku menyimpang pada peserta didik baru.
Melalui kegiatan seperti ini, Polres Wonogiri menunjukkan komitmen konkret dalam membangun sinergi antarlembaga demi menciptakan ruang pendidikan yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga sehat secara moral dan sosial. Ke depan, inisiatif semacam ini patut direplikasi di sekolah-sekolah lain sebagai bagian dari sistem pertahanan sosial berbasis komunitas.
Pewarta : Nandang Bramantyo
