
RI News Portal. Wonogiri — Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan serta meringankan beban ekonomi masyarakat, Kepolisian Sektor (Polsek) Jatisrono bekerja sama dengan Perum Bulog menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah berupa pasar beras murah di halaman Mapolsek Jatisrono, Sabtu pagi (16/8/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut diserbu warga dengan antusias hingga dalam waktu kurang dari tiga jam seluruh stok habis terbeli.
Kapolsek Jatisrono, AKP Yatno, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah kali ini menyediakan sebanyak 800 bungkus beras kemasan 5 kilogram, setara dengan 4 ton beras, yang dijual dengan harga Rp56.000 per bungkus. Harga tersebut jauh di bawah harga pasaran yang saat ini mencapai lebih dari Rp70.000 per kemasan dengan ukuran yang sama. Sebelumnya, pada kegiatan perdana pekan lalu, Polsek Jatisrono dan Bulog hanya mendistribusikan 400 bungkus (2 ton beras).
“Gerakan Pangan Murah ini menjadi wujud sinergi Polri dan Bulog dalam mendukung stabilitas harga dan membantu meringankan beban masyarakat,” ujar AKP Yatno.

Pasar murah tersebut mendapat sambutan luas dari warga di berbagai desa di Kecamatan Jatisrono. Banyak warga rela datang sejak pagi untuk memastikan mendapatkan bagian. Anik Sri Hartini, warga Desa Gunungsari, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar beras murah ini.
“Beras ini bagus kok, tidak beda jauh mutunya dengan beras dari petani. Saya beli 4 bungkus sekaligus, tetangga saya juga ada yang membeli 3–4 bungkus. Saya mengapresiasi mutu beras yang didistribusikan Bulog melalui Polsek Jatisrono,” ungkap Anik kepada RI News Portal.
Fenomena pasar murah ini memiliki dimensi penting dalam konteks ekonomi lokal dan kebijakan publik. Setidaknya terdapat tiga tujuan strategis dari intervensi harga melalui distribusi pangan murah:
- Menekan harga pangan pokok di tingkat konsumen, sehingga mengurangi beban rumah tangga berpendapatan rendah.
- Menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian pasokan pangan.
- Mencegah praktik penimbunan serta spekulasi harga yang dapat merugikan konsumen kecil.
Baca juga : Ziarah Pahlawan di Wonogiri: Refleksi Nasionalisme Menyambut HUT ke-80 RI
Dalam perspektif akademis, kegiatan ini mencerminkan bentuk intervensi negara yang adaptif terhadap dinamika pasar. Sinergi antara Polri dan Bulog memperlihatkan bahwa institusi keamanan dapat berperan tidak hanya dalam aspek ketertiban, tetapi juga dalam stabilisasi ekonomi masyarakat.
Gerakan Pangan Murah juga berkontribusi terhadap upaya memperkuat ketahanan pangan lokal. Di satu sisi, masyarakat memperoleh akses beras dengan mutu baik dan harga terjangkau. Di sisi lain, kehadiran negara dalam bentuk kolaborasi aparat keamanan dengan lembaga pangan meningkatkan legitimasi sosial sekaligus kepercayaan publik terhadap kebijakan intervensi ekonomi.
Dengan respons positif dari masyarakat, program semacam ini dipandang layak untuk diperluas secara berkelanjutan, khususnya pada periode menjelang hari besar nasional maupun di saat potensi gejolak harga pangan meningkat
Pewarta : Nandar Suyadi
