RI News Portal. Eromoko, Wonogiri – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Polsek Eromoko di bawah Polres Wonogiri menunjukkan komitmen nyata melalui pendampingan langsung terhadap petani jagung. Pada Rabu, 5 November 2025, Kapolsek Eromoko AKP Mulyadi, S.H., memimpin tiga personelnya bersama petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Eromoko untuk memeriksa perkembangan tanaman jagung di empat lokasi lahan baku sawah seluas total 75 hektare di Kecamatan Eromoko.
Kegiatan ini difokuskan pada verifikasi tahap pertumbuhan tanaman, mulai dari penyemaian hingga pemeliharaan, guna memastikan optimalisasi hasil panen. Lokasi pertama di Dusun Bokuning Lor, Desa Tempurharjo, mencakup 14 hektare yang dikelola oleh 12 petani dalam satu kelompok tani (poktan) di bawah koordinasi Handoko. Selanjutnya, di Dusun Tempurharjo RT 03/RW 06, lahan seluas 19 hektare melibatkan 16 petani dengan pimpinan Herudin.
Tim kemudian berpindah ke Dusun Guyangan, Desa Tempurharjo, di mana 24 hektare lahan jagung dikelola oleh 21 petani yang tergabung dalam poktan pimpinan Mujiono. Lokasi terakhir kembali ke Dusun Tempurharjo RT 02/RW 06, dengan luas 18 hektare dan tetap dipimpin Herudin. Pendampingan ini menekankan penerapan teknik budidaya berkelanjutan, termasuk pengendalian hama alami dan penggunaan pupuk organik, untuk meningkatkan produktivitas tanpa bergantung pada input kimia berlebih.

AKP Mulyadi menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah di bidang pertanian. “Kami berkolaborasi dengan penyuluh pertanian untuk mengawal seluruh siklus tanam hingga panen, sehingga dapat berkontribusi pada kesejahteraan petani dan stabilitas pangan lokal,” katanya. Pendekatan ini, lanjutnya, juga bertujuan membangun ketahanan komunitas terhadap fluktuasi iklim dan pasar.
Respons positif datang dari Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., yang disampaikan melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H. “Langkah Polsek Eromoko selaras dengan visi Polri untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian. Pendampingan ini diharapkan memotivasi petani meningkatkan produksi jagung, yang menjadi komoditas strategis di Wonogiri,” ujar AKP Anom.
Lebih lanjut, ia menyebut kegiatan serupa akan diperluas sebagai bagian dari sinergi Polres Wonogiri dengan pemerintah daerah dan kelompok tani. Hal ini diharapkan memperkuat rantai pasok pangan di tingkat kabupaten, mengurangi ketergantungan impor, dan mendukung target nasional swasembada jagung. Analisis awal menunjukkan bahwa pendampingan semacam ini dapat meningkatkan hasil panen hingga 15-20 persen melalui transfer pengetahuan langsung, berdasarkan pengalaman program serupa di wilayah Jawa Tengah.
Inisiatif ini mencerminkan pergeseran peran kepolisian dari penegak hukum semata menjadi mitra pembangunan, khususnya di sektor agraris yang rentan terhadap tantangan lingkungan. Dengan jagung sebagai tanaman pangan utama di Eromoko, upaya ini berpotensi menjadi model replikasi untuk polsek lain di Indonesia.
Pewarta: Nandang Bramantyo

