RI News Portal. Eromoko, 9 Desember 2025 – Polsek Eromoko, Polres Wonogiri, mengambil inisiatif strategis dengan membentuk Forum Komunikasi Silat dan Beladiri (FKSB) Kecamatan Eromoko. Pertemuan perdana yang digelar di aula Mapolsek Eromoko pada Selasa sore (9/12/2025) pukul 15.30–17.00 WIB ini menjadi titik awal revitalisasi wadah koordinasi antarperguruan pencak silat dan beladiri yang sempat vakum beberapa tahun terakhir.
Acara dihadiri langsung oleh Plt. Camat Eromoko Nurochmadi, SIP, Danramil 12/Eromoko Kapten Arh. Hadi Santoso, Kapolsek Eromoko AKP Mulyadi, SH, serta perwakilan delapan perguruan besar di wilayah tersebut, antara lain PSHT (cabang P-16 dan P-17), Pagar Nusa, Persinas Asad, Tapak Suci, PSHWTM, IKSPI Kera Sakti, dan Ki Ageng Pandan Alas. Total sekitar 20 peserta hadir, mencerminkan komitmen bersama lintas perguruan.
Dalam sambutannya, AKP Mulyadi menegaskan bahwa pembentukan FKSB bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari strategi preemtif kepolisian menghadapi rentetan hari besar keagamaan dan nasional yang berpotensi memunculkan gesekan antarperguruan.

“Menjelang Natal, Tahun Baru, hingga Ramadan dan Lebaran 2026, mobilitas massa meningkat dan emosi mudah terpicu. Jika komunikasi antarperguruan tidak dijaga, potensi konflik kecil bisa membesar. Forum ini kami jadikan early warning system sekaligus ruang mediasi dini,” tegasnya.
Kapten Arh. Hadi Santoso dari Kodim 0728/Wonogiri menambahkan dimensi pembinaan karakter. Menurutnya, beladiri harus kembali pada esensi olahraga prestasi dan pembentukan mental, bukan alat unjuk kekuatan di jalanan.
“Perguruan silat adalah aset bangsa. Jangan sampai citra positifnya rusak karena ulah segelintir anggota yang tidak terkendali. Forum ini menjadi reminder bahwa kita satu keluarga besar pencak silat Indonesia,” ujar Danramil.
Sementara itu, Plt. Camat Nurochmadi menilai inisiatif Polsek Eromoko sebagai momentum kebangkitan kembali forum yang sempat mati suri sejak pandemi. Ia meminta setiap perguruan menempatkan pengurus senior sebagai penutup (penyeimbang) di tingkat desa agar informasi cepat sampai ke atas.
Baca juga : Komeng Hadir di Tengah Lumpur Banjir Sumbar: Membawa Tawa sebagai Tera
Hasil pertemuan menghasilkan dua kesepakatan penting:
- Silaturahmi FKSB akan dirutinkan setiap dua bulan sekali.
- Pembentukan kepengurusan definitif FKSB Kecamatan Eromoko dijadwalkan pada pertemuan berikutnya di akhir Desember 2025 dengan mengundang seluruh sesepuh dan pendiri perguruan di Eromoko.
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, SH, MH, yang menyampaikan pernyataan resmi Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, memberikan apresiasi tinggi atas langkah proaktif Polsek Eromoko.
“Apa yang dilakukan Polsek Eromoko sejalan dengan doktrin Polri Presisi, yakni predictive, responsibility, dan transparancy. Pencegahan konflik antarperguruan melalui dialog berkala terbukti efektif menurunkan angka keributan di sejumlah wilayah lain di Jawa Tengah. Kami berharap FKSB Eromoko menjadi pilot project yang bisa direplikasi di kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri,” ungkap AKP Anom.

Pengamat keamanan masyarakat dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. Sunny Ummul Firdaus, S.Sos., M.Si., yang dimintai komentar terpisah, menilai langkah ini sebagai bentuk community policing berbasis kearifan lokal yang sangat relevan dengan karakter masyarakat Jawa pedesaan.
“Perguruan silat di wilayah seperti Wonogiri bukan hanya organisasi olahraga, tapi juga memiliki dimensi sosial dan kultural yang kuat. Ketika aparat mampu memosisikan diri sebagai fasilitator, bukan penguasa, maka legitimasi keamanan justru meningkat,” katanya.
Dengan terbentuknya FKSB Eromoko, harapan masyarakat setempat kini tertuju pada konsistensi pelaksanaan pertemuan berkala serta kesediaan para sesepuh perguruan untuk turun tangan membimbing generasi muda, agar energi beladiri tetap tersalurkan secara positif dan Eromoko terus menjadi kecamatan yang aman serta kondusif.
Pewarta: Nandang Bramantyo

