
RI News Portal. Wonogiri, 6 Agustus 2025 — Dalam rangka mendukung agenda strategis ketahanan pangan nasional, Polres Wonogiri menginisiasi kegiatan penanaman dan pemupukan jagung secara serentak di lahan genangan Waduk Gajah Mungkur, tepatnya di Dusun Nadi, Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 70 peserta dari berbagai elemen, termasuk unsur kepolisian, pemerintah daerah, serta kelompok tani lokal.
Acara yang digelar pada Rabu (6/8/2025) ini menjadi representasi konkret sinergi multi-sektor dalam mendukung swasembada pangan berbasis kerakyatan. Langkah ini menunjukkan bahwa institusi keamanan negara, dalam hal ini kepolisian, tidak hanya berperan sebagai penegak hukum, melainkan juga sebagai katalisator pembangunan dan pelindung ekosistem sosial-ekonomi masyarakat.
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa persoalan pangan bukan semata urusan sektor pertanian, melainkan menjadi tanggung jawab lintas sektor. “Kegiatan ini bukan sekadar simbolis, tetapi wujud nyata komitmen Polres Wonogiri dalam mendukung para petani dan menjaga ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Wonogiri, khususnya Kecamatan Nguntoronadi,” ungkapnya.

Pernyataan ini sejalan dengan pendekatan holistik dalam kebijakan ketahanan pangan, sebagaimana tercermin dalam Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, yang mengedepankan sinergitas aktor lintas sektor dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan secara berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Sugeng Ahmady, yang menekankan pentingnya peran kawasan genangan Waduk Gajah Mungkur sebagai salah satu sentra produksi jagung di Jawa Tengah. Ia menggarisbawahi perlunya perhatian terhadap harga panen agar para petani memperoleh nilai ekonomi yang berkeadilan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko P., S.P., M.Si., memaparkan program strategis pemerintah daerah dalam mendukung produksi jagung, termasuk perbaikan irigasi, distribusi alat mesin pertanian (alsintan), dan penyaluran pupuk subsidi melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL). Ia juga memberikan peringatan dini terkait ancaman hama wereng coklat dan serangan tikus yang dapat mengganggu produktivitas pertanian.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo, S.Sos., M.M., Danramil 04 Nguntoronadi Kapten Inf Agus P, Kapolsek Nguntoronadi AKP Tri Agus, S.H., serta para kepala desa dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Kelompok tani “Rukun Makmur” sebagai pelaku utama dalam kegiatan ini, menerima secara simbolis bibit dan pupuk dari Kapolres, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit serta penyemprotan pupuk cair.
Camat Nguntoronadi menyampaikan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat lokal. Oleh karena itu, intervensi dari aktor negara diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan petani serta menstimulasi regenerasi petani muda di daerah.
Kegiatan ini tidak hanya merepresentasikan keterlibatan institusi kepolisian dalam program-program pembangunan berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan penguatan peran sosial Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat dalam konteks non-keamanan. Keterlibatan Polres Wonogiri dalam kegiatan penanaman jagung ini dapat dibaca sebagai bagian dari diplomasi sosial institusi negara terhadap masyarakat pedesaan.
Di sisi lain, langkah ini membuka ruang baru untuk mendesain model sinergi antara aparat keamanan dan kelompok rentan—dalam hal ini petani—dalam menghadapi tantangan besar seperti fluktuasi harga, perubahan iklim, dan ancaman krisis pangan global.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto yang merepresentasikan simbol kebersamaan, gotong royong, dan harapan atas panen yang melimpah. Diharapkan langkah strategis ini menjadi pemantik bagi wilayah lain dalam mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pewarta : Nandang Bramantyo
