
RI News Portal. Wonogiri, 5 Agustus 2025 – Dalam rangka mendukung program strategis ketahanan pangan nasional, Polres Wonogiri menunjukkan peran aktif melalui partisipasi langsung Kapolres AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M. dalam kegiatan “Gerakan Tanam Cabai dan Panen Semangka” yang digelar di Dusun Ngawu, Desa Boto, Kecamatan Baturetno. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri dan melibatkan lebih dari 200 peserta lintas sektor.
Kehadiran Kapolres dalam kegiatan pertanian ini menjadi manifestasi nyata transformasi peran Polri dalam pendekatan humanis dan partisipatif terhadap isu strategis pembangunan daerah, khususnya pada sektor pangan dan ekonomi pedesaan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh masyarakat, serta kelompok tani dan masyarakat umum.
“Kami dari Polres Wonogiri siap mendukung seluruh upaya ketahanan pangan yang dilakukan di daerah. Kehadiran kami di sini adalah bentuk nyata komitmen Polri untuk bersama masyarakat, terutama petani, dalam membangun kemandirian pangan,” ungkap Kapolres dalam pernyataan resminya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbolik seremoni tanam dan panen, tetapi mencerminkan model kemitraan lintas sektor antara pemerintah daerah, aparat keamanan, BUMN (PLN dan Pupuk Pusri), serta masyarakat tani. Dalam konteks kebijakan pembangunan pertanian, kolaborasi ini memperkuat pendekatan holistik yang memadukan aspek infrastruktur, akses input produksi, dan pengamanan distribusi hasil panen.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujianto, S.P., M.Si., menyampaikan optimisme terhadap tren produksi hortikultura di wilayah Baturetno, khususnya semangka dan cabai. Ia menuturkan bahwa seluruh hasil panen semangka telah dipesan sebelum panen berlangsung, menandakan keberhasilan sistem tata niaga yang mulai berpihak pada petani.
Sementara itu, harga cabai dan bawang merah yang mengalami tren positif memperlihatkan korelasi antara program pemberdayaan petani dan kestabilan pasar.
Baca juga : “Polantas Menyapa”: Satlantas Polres Wonogiri Tebar Semangat Nasionalisme Jelang HUT RI ke-80
Kehadiran Kapolres yang turut turun langsung ke ladang menjadi simbol penting dari bergesernya paradigma tugas Polri—tidak hanya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga sebagai mitra pembangunan. Dalam pandangan akademik, hal ini merupakan wujud nyata dari pendekatan community policing yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat secara sosial-ekonomi.
Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Forkopimda, khususnya Kapolres, yang secara langsung mendukung kehidupan petani.
“Terima kasih Pak Kapolres yang telah bersedia hadir langsung. Ini menunjukkan perhatian nyata aparat keamanan terhadap kehidupan petani dan ekonomi desa,” ujar Bupati.
Bupati juga menyampaikan program strategis pembangunan 250 unit sumur pantek untuk memperkuat irigasi lahan pertanian, serta kerja sama dengan PLN dan Pupuk Pusri untuk menjawab kebutuhan energi dan pupuk yang selama ini menjadi kendala utama dalam produksi.
Program ini berpotensi besar dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis desa, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong terciptanya desa mandiri pangan. Dengan keterlibatan institusi keamanan seperti Polri, maka dimensi sosial dari ketahanan pangan menjadi lebih kuat, karena turut menjamin aspek keamanan dalam produksi dan distribusi hasil pertanian.
Secara lebih luas, keterlibatan Polres Wonogiri dalam kegiatan ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor dalam Penanganan Ketahanan Pangan, yang menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan nasional.
Keterlibatan Polres Wonogiri dalam kegiatan “Gerakan Tanam Cabai dan Panen Semangka” bukan hanya sekadar dukungan moral, tetapi bagian dari implementasi nyata peran kepolisian dalam pembangunan daerah. Melalui kehadiran langsung Kapolres di lahan pertanian, Polri memperlihatkan kemitraan strategis yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi desa dan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini diharapkan menjadi model replikasi di daerah lain dalam membangun kolaborasi lintas sektor yang efektif dan berkelanjutan, dengan menjadikan pertanian sebagai fondasi utama kesejahteraan rakyat.
Pewarta : Nandang Bramantyo
