
RI News Portal. Semarang — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah menggelar kegiatan simpatik bertajuk “Polantas Menyapa”, Selasa pagi, di simpang Kalibanteng, Kota Semarang. Aksi ini dipimpin langsung oleh Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Pratama Adhyasastra, sebagai bentuk pendekatan humanis dalam mendekatkan institusi kepolisian kepada masyarakat sembari menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme dan kepatuhan hukum di ruang publik.
Kegiatan Polantas Menyapa tidak hanya bersifat seremonial, tetapi memuat muatan nilai edukatif dan sosial. Melalui interaksi langsung dengan pengguna jalan, para petugas membagikan 200 bendera Merah Putih, bunga, cokelat, serta pamflet edukasi lalu lintas, sembari menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan keselamatan berkendara. Kegiatan ini menjadi ruang simbolik di mana semangat nasionalisme tidak hanya diperingati dalam upacara formal, melainkan dirayakan dalam tindakan nyata dan bersifat inklusif.
“Selamat pagi, Pak, saya pasangkan benderanya ya. Menjelang hari kemerdekaan ini mari kita tampilkan semangat nasionalisme,” ujar Kombes Pratama Adhyasastra kepada salah satu pengemudi truk, seraya menancapkan bendera kecil di spion kendaraan.

Respons masyarakat pun menunjukkan apresiasi tinggi. Banyak pengendara tersenyum, merasa dihargai, dan terlibat aktif dalam menyemarakkan momentum kemerdekaan dengan cara yang sederhana namun bermakna. Partisipasi spontan masyarakat ini mencerminkan keberhasilan pendekatan humanis Polri dalam membangun relasi sosial berbasis kepercayaan dan keakraban.
Dalam kerangka sosiologi hukum dan komunikasi publik, aksi ini dapat dibaca sebagai praktik simbolik dari negara melalui aparatus hukumnya untuk memperkuat integrasi sosial dan legitimasi institusional. Pendekatan yang digunakan Ditlantas Polda Jateng adalah bentuk komunikasi empatik yang bersifat partisipatif, bukan represif.
Selain membagikan atribut simbolik kebangsaan, Ditlantas juga mendistribusikan 200 paket nasi kotak kepada para pengemudi, sebagai bentuk kepedulian sosial dalam menghadapi realitas keseharian masyarakat perkotaan. Langkah ini menunjukkan dimensi kemanusiaan dari fungsi negara dalam konteks pemeliharaan ketertiban umum.
Baca juga : Penjagaan Bersenjata TNI di Rumah Jampidsus: Refleksi Relasi Institusional dan Dinamika Penegakan Hukum
Menurut Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, kegiatan ini tidak semata-mata bentuk peringatan, tetapi juga sarana untuk menginternalisasi kesadaran hukum di masyarakat.
“Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merayakan hari kemerdekaan dengan penuh suka cita, serta menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Mari kita jadikan momentum HUT ke-80 RI ini sebagai pemicu untuk selalu bersatu, tertib, dan saling menghormati di jalan raya maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya.
Penanaman nilai tertib lalu lintas sebagai bagian dari civic responsibility menjadi penting dalam konteks ini. Pemilihan simpang Kalibanteng, yang merupakan salah satu titik lalu lintas padat di Semarang, juga merepresentasikan bahwa pendidikan publik dan nilai-nilai kebangsaan harus hadir di ruang-ruang strategis dan dinamis.
Kegiatan Polantas Menyapa merepresentasikan model pendekatan preventif dan persuasif dalam upaya penegakan hukum lalu lintas, yang sekaligus bersinergi dengan nilai-nilai kebangsaan. Dalam studi kebijakan publik, aksi ini dapat dibaca sebagai bentuk soft power policing yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam agenda sosial negara.
Dalam konteks menjelang 80 tahun Indonesia merdeka, kegiatan semacam ini menjadi pengingat bahwa semangat nasionalisme dapat hadir melalui tindakan kecil yang inklusif, berakar pada nilai kemanusiaan, dan berorientasi pada pembentukan budaya hukum yang beradab.
Pewarta : Nandang Bramantyo
