
RI News Portal. Wonogiri — Dalam upaya memperkuat profesionalisme dan ketanggapan institusional terhadap dinamika pengamanan pejabat tinggi negara, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Wonogiri menggelar pelatihan teknis pengawalan Very Very Important Person (VVIP) yang diikuti oleh sembilan personel. Kegiatan yang berlangsung di halaman Mako Sat Lantas Polres Wonogiri ini dipimpin langsung oleh Kanit Turjawali, Ipda Sumiyanto, S.H., dan berlangsung selama dua jam, mulai pukul 09.30 hingga 11.30 WIB.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat rutinitas teknis, melainkan bagian dari strategi kelembagaan Polres Wonogiri untuk memastikan bahwa setiap personel lalu lintas memiliki kesiapsiagaan, kecepatan respons, dan pemahaman prosedural dalam menangani pengamanan VVIP, baik pada skala lokal maupun nasional.

Kasat Lantas Polres Wonogiri AKP Subroto, S.H., M.H., melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan pendekatan teoritik dan praktik lapangan secara seimbang. “Personel kami dibekali dengan materi pengoperasian kendaraan dinas pengawalan, baik roda dua maupun roda empat. Tujuannya jelas: menciptakan pengawalan yang presisi dan humanis, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di tubuh Polri,” terang AKP Anom.
Pelatihan ini secara implisit juga menjadi indikator pentingnya capacity building dalam institusi kepolisian, khususnya dalam domain pengawalan yang kerap menjadi titik krusial dalam menjaga wibawa negara dan keselamatan individu yang sedang dilindungi. Dalam pelatihan tersebut, peserta menunjukkan kompetensi tinggi dalam manuver kendaraan, simulasi pengawalan dengan formasi taktis, serta kemampuan koordinasi dalam skenario darurat.
Baca juga : Marini CUP I 2025: Antusiasme Pelajar dan Spirit Sportivitas Warnai Turnamen Futsal Se-Tabagsel
AKP Anom menyampaikan hasil evaluatif bahwa semua peserta mampu menyerap materi dan mempraktikkan teknik pengawalan sesuai standar. “Pelatihan berlangsung aman dan lancar. Ini menjadi cerminan bahwa Sat Lantas Polres Wonogiri siap menjalankan tugas pengawalan dengan profesionalisme yang terus ditingkatkan,” ujarnya.
Jika dikaji lebih luas, pelatihan ini merefleksikan semangat reformasi birokrasi dalam tubuh Polri. Pelatihan berbasis teknis seperti ini bukan sekadar pembaruan kapasitas individu, melainkan bentuk institusionalisasi kompetensi yang berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan publik. Terutama dalam konteks demokrasi yang menuntut keterbukaan, akuntabilitas, dan pelayanan berstandar tinggi kepada setiap warga negara, termasuk pejabat tinggi negara.
Kesiapan personel pengawalan VVIP menjadi komponen krusial dalam agenda kenegaraan, diplomatik, hingga kegiatan politik dan sosial berskala besar. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan teknis semacam ini mencerminkan keseriusan Polres Wonogiri dalam membangun kepercayaan publik dan memperkuat legitimasi profesional aparat di mata masyarakat.
Pewarta : Nandang Bramantyo
