
RI News Portal. Pontianak 12 Juli 2025 — Machrus Efendy resmi dikukuhkan sebagai Ketua Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagar Jati) Kalimantan Barat periode 2025–2030. Pengukuhan dilangsungkan di Pendopo Gubernur Kalbar, Jumat malam (11/7/2025), dan dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan. Momen ini bukan sekadar seremonial pergantian kepemimpinan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat sinergi budaya, ekonomi, dan pembangunan antarprovinsi, khususnya antara Kalimantan Barat dan Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menekankan pentingnya peran paguyuban kedaerahan sebagai mitra aktif pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan inklusif dan pelestarian budaya. Ia menyambut baik kepengurusan baru Pagar Jati, serta membuka peluang kerja sama ekonomi konkret antarwilayah.
“Mudah-mudahan pengurus ini bisa menghidupkan organisasi dan berkontribusi untuk masyarakat Kalbar. Soal kerja sama, kita juga bisa datangkan beras dari Jatim, dan sebaliknya, suplai CPO ke mereka,” ujar Norsan.
Kerja sama lintas daerah tersebut mencerminkan pendekatan pembangunan berbasis jaringan sosial dan ekonomi komunitas perantauan, di mana paguyuban seperti Pagar Jati memiliki potensi strategis dalam distribusi logistik serta stabilisasi pasokan barang pokok.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas kekompakan diaspora Jawa Timur di Kalbar. Ia menilai potensi kolaborasi lintas provinsi, khususnya di bidang budaya dan ekonomi kreatif, sangat menjanjikan.
“Kita berharap bisa saling membawa pesan budaya Jawa Timur di sini. Potensi Kalbar sangat besar, seperti perkebunan dan produk olahan bernilai tambah yang bisa kita kembangkan bersama,” ungkap Emil.
Lebih jauh, Emil juga menyampaikan usulan strategis berupa rencana pembangunan shelter atau rumah singgah bagi pekerja migran asal Jawa Timur yang kembali dari Malaysia melalui Kalbar. Usulan ini mencerminkan kepedulian terhadap aspek migrasi dan perlindungan sosial, terutama bagi kelompok rentan di wilayah perbatasan.
Ketua Pagar Jati Kalbar yang baru dilantik, Machrus Efendy, menyatakan komitmennya untuk mendorong peran paguyuban sebagai bagian dari ekosistem pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa para anggota Pagar Jati yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), siap bersinergi dalam mengatasi isu-isu seperti inflasi dan rantai pasok.
“Kami adalah putra Kalbar keturunan Jawa Timur. Kami juga pelaku UMKM. Kami harap bisa dilibatkan dalam rantai produksi, agar inflasi tidak terus jadi keluhan di pasar,” kata Machrus.
Secara akademis, keberadaan organisasi paguyuban seperti Pagar Jati memainkan peran penting dalam memperkuat kohesi sosial dan ekonomi di wilayah multietnis seperti Kalimantan Barat. Di tengah tantangan disparitas wilayah dan integrasi pembangunan, sinergi komunitas kultural dengan pemerintah daerah menjadi instrumen vital dalam membangun jejaring sosial-ekonomi yang berkelanjutan.
Kepengurusan baru Pagar Jati Kalbar diharapkan tidak hanya menjadi representasi kultural warga Jawa Timur di Kalimantan Barat, tetapi juga motor penggerak kolaborasi lintas sektoral—budaya, sosial, ekonomi, hingga ketahanan komunitas perbatasan. Dengan demikian, Pagar Jati berpeluang menjadi model praktik baik dalam penguatan modal sosial masyarakat perantauan di Indonesia.
Pewarta : Eka Yuda

