
RI News Portal. Wonogiri 15 Juni 2025 – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah meningkatnya aktivitas komunitas sosial berbasis budaya, Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri menerapkan pendekatan pengamanan terpadu dalam kegiatan Pengukuhan Pengurus Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) Ranting Pracimantoro, Cabang Wonogiri Pusat Madiun. Kegiatan berlangsung di Lapangan Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, dan dipimpin langsung oleh Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K., M.H.
Pengamanan yang dilakukan berskala besar dan melibatkan kekuatan total 561 personel gabungan, yang terdiri dari unsur Polres Wonogiri (376 personel), Kodim 0728/Wonogiri (25 personel), Satpol PP Kabupaten Wonogiri (10 personel), serta pengamanan internal dari PSHW-TM (150 personel). Strategi ini mencerminkan penerapan prinsip community policing yang mengedepankan kolaborasi antara aparat negara dan elemen masyarakat sipil.
Kapolres Wonogiri dalam arahannya menekankan pentingnya pengamanan maksimal dan sinergi lapangan, khususnya dengan para koordinator lapangan (korlap) dari PSHW-TM. Upaya preventif dilakukan dengan memperkuat antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan, seperti peredaran minuman keras (miras), penggunaan knalpot brong, serta tindakan provokatif yang berpotensi menciptakan gangguan publik.
“Saya perintahkan anggota untuk membawa helm, sebagai bentuk antisipasi atas segala kemungkinan yang tidak diinginkan. Jangan underestimate. Keselamatan anggota adalah prioritas,” tegas AKBP Jarot.

Pernyataan ini menunjukkan pendekatan risk mitigation yang bersifat pragmatis namun tetap humanistik. Selain itu, Kapolres juga menekankan pentingnya ketegasan moral dan tanggung jawab sosial di kalangan panitia dan korlap PSHW-TM sebagai bagian dari aktor keamanan non-negara yang turut dilibatkan secara struktural dalam kegiatan berskala besar.
Kabag Ops Polres Wonogiri, Kompol Agus Syamsudin, S.H., dalam arahannya juga menegaskan peran vital korlap dan panitia dalam memastikan tidak adanya pelanggaran hukum oleh peserta. Pemeriksaan terhadap barang bawaan peserta, pengawasan terhadap penggunaan senjata tajam, miras, maupun obat terlarang menjadi bagian dari SOP lapangan yang diterapkan dalam koordinasi lintas sektor.
“Tanggung jawab kelancaran acara ada pada kita semua. Korlap harus memastikan tidak ada peserta yang membawa miras, senjata tajam, atau obat terlarang,” ujarnya.
Instruksi ini merefleksikan prinsip shared responsibility antara institusi negara dan masyarakat dalam pengelolaan ketertiban umum. Selain itu, Polres Wonogiri juga menyiapkan strategi pengamanan jalur pulang peserta melalui pembagian tim dari satuan Reskrim, Intel, dan Narkoba ke dalam dua jalur utama lalu lintas sebagai bentuk antisipasi terhadap konvoi yang berpotensi mengganggu pengguna jalan lain.
Baca juga : Serangan Udara Israel Gempur Sanaa: Diduga Sasar Pertemuan Rahasia Elit Houthi
Pengamanan lapangan ini merupakan hasil dari proses koordinasi teknis yang telah dilakukan sebelumnya melalui forum Tactical Floor Game (TFG) di Polres Wonogiri. TFG menjadi bagian dari standardized operational planning untuk kegiatan massa besar, dan mencerminkan pendekatan strategis berbasis skenario dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.
Kegiatan pengukuhan ini tidak hanya bernilai simbolik bagi organisasi PSHW-TM, tetapi juga memiliki dimensi sosial-politik yang signifikan dalam konteks dinamika komunitas bela diri di Jawa Tengah. Dalam banyak kasus, kegiatan serupa kerap dikaitkan dengan potensi kerawanan, baik dalam bentuk konvoi yang mengganggu lalu lintas maupun konflik horizontal antar kelompok.
Namun demikian, pengamanan terpadu dan kolaboratif seperti yang dilaksanakan di Pracimantoro menjadi contoh positif dari bagaimana negara melalui aparat keamanannya mampu menciptakan ruang publik yang aman dan tertib tanpa mengekang kebebasan berserikat dan berkumpul yang dijamin konstitusi.
Pengamanan kegiatan PSHW-TM di Kecamatan Pracimantoro merupakan representasi konkret dari sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban sosial. Pendekatan yang digunakan mengedepankan aspek preventif, koordinatif, serta kolaboratif dalam kerangka hukum dan etika publik. Praktik ini patut diapresiasi sebagai bentuk penguatan tata kelola keamanan berbasis partisipasi di tingkat lokal.
Pewarta : Nandang Bramantyo

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Selamat malam rekan rekan, salam satu pena🙏