
RI News Portal. Bantul, 14 Juni 2025 – Sebuah granat aktif yang diduga berasal dari masa kolonial Belanda ditemukan warga saat kerja bakti di lapangan voli Desa Tobratan, Kecamatan Wirokerten, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peristiwa yang terjadi pada Jumat sore (14/6/2025) ini sontak menggemparkan masyarakat setempat dan memantik perhatian aparat keamanan serta pemangku kepentingan terkait.
Penemuan ini bermula ketika MYD (16), seorang remaja yang ikut serta dalam kegiatan kerja bakti, mencangkul tanah di kedalaman sekitar 20 sentimeter. Saat itu, ia menemukan benda keras berbentuk mencurigakan. Menyadari potensi bahaya, ia bersama teman-temannya mendokumentasikan temuan tersebut dan segera melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas Banguntapan.
Menurut pernyataan resmi AKP I Nengah Jeffry, Kepala Seksi Humas Polres Bantul, granat ditemukan dalam kondisi utuh. Pihak kepolisian segera melakukan langkah-langkah pengamanan dengan melibatkan tim Gegana Polda DIY, yang tiba di lokasi sekitar pukul 18.57 WIB dan mengevakuasi granat pada pukul 19.27 WIB.
“Bentuknya sangat mirip granat. Dari ciri fisik dan kondisi korosi, dugaan awal menunjukkan bahwa ini adalah sisa peninggalan zaman penjajahan,” ujar AKP Jeffry saat dikonfirmasi, Minggu (15/6/2025).

Setelah evakuasi, granat dibawa ke Markas Komando Brimob Gondowulung untuk dianalisis dan dilakukan disposal (netralisasi) demi mencegah risiko ledakan. Petugas juga melakukan sterilisasi area penemuan dengan radius pengamanan tertentu untuk menjamin keselamatan warga sekitar.
Penemuan benda militer seperti granat di wilayah pedesaan bukanlah hal yang sepenuhnya langka di Indonesia, khususnya di wilayah yang pernah menjadi lokasi pertempuran atau pos strategis masa kolonial. Yogyakarta, termasuk wilayah Bantul, memang menyimpan banyak jejak sejarah militer yang tertanam dalam struktur tanah dan lanskap sosialnya.
Menurut pengamat sejarah militer Universitas Gadjah Mada, Dr. Agung Setiadi, “Tidak menutup kemungkinan granat ini adalah sisa dari latihan militer kolonial Belanda atau peninggalan masa agresi militer. Penemuan semacam ini menjadi pengingat akan pentingnya rekonsiliasi sejarah dengan pendekatan keamanan kontemporer.”
Lebih lanjut, penemuan ini menyoroti pentingnya edukasi masyarakat terkait prosedur tanggap darurat dalam menghadapi benda berbahaya. Kepanikan warga pada awal kejadian wajar terjadi, namun kepatuhan pada protokol pelaporan dan tidak menyentuh benda mencurigakan menunjukkan kesadaran kolektif yang mulai terbangun.
Polres Bantul dalam keterangannya menyampaikan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan segera melaporkan jika menemukan benda yang tidak lazim atau mencurigakan, terlebih di kawasan yang belum pernah digali atau dibangun.
“Kami tekankan, jangan menyentuh, jangan memindahkan. Segera laporkan ke aparat terdekat. Respons cepat masyarakat seperti yang terjadi kemarin telah membantu mencegah potensi bahaya yang lebih besar,” tegas AKP Jeffry.
Sementara itu, lapangan voli yang menjadi lokasi penemuan akan ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan oleh tim teknis. Aktivitas warga dipastikan telah kembali normal, meski dengan tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi.
Insiden ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana sejarah militer yang tertanam dalam tanah dapat sewaktu-waktu muncul ke permukaan dan menimbulkan ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Maka, kolaborasi antara masyarakat, aparat keamanan, dan akademisi menjadi kunci untuk mendorong kebijakan mitigasi risiko berbasis data sejarah dan pendidikan publik.
Penemuan granat di Bantul bukan sekadar peristiwa lokal, melainkan isyarat sistemik akan pentingnya membangun budaya siaga sipil dalam pengelolaan ruang publik di kawasan bersejarah. Sebuah kerja bersama yang tidak boleh berhenti hanya pada pengangkutan benda berbahaya, tetapi juga pada pembangunan kesadaran kolektif yang adaptif dan partisipatif.
Pewarta : Rendro Purbowo

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita