
RI News Portal. Ambarawa, 21 Agustus 2025 – Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang bersama Kepolisian Resor (Polres) Semarang melaksanakan pemusnahan barang bukti dari 53 perkara tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang, Kecamatan Ambarawa, pada Rabu, 20 Agustus 2025, sebagai wujud transparansi dan komitmen penegakan hukum.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK., M.Si., Ketua Pengadilan Negeri Ungaran Golom Silitonga, SH., MH., serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Pramudyo Teguh Sucipto, SKM., M.Kes. Hadir pula pejabat utama Kejaksaan Negeri, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Bodia Teja Lelana, S.Tr.K., SIK., MH., Kapolsek Ambarawa AKP Ririh Widiastuti, SH., MH., dan perwakilan Forum Wartawan Kabupaten Semarang.

Barang bukti yang dimusnahkan mencakup berbagai jenis tindak pidana, dengan rincian sebagai berikut:
- Narkotika: Sabu seberat 115,95 gram, ganja 7,86 gram, tembakau gorila 29,16 gram, dan 154 butir tablet atau pil terlarang.
- Psikotropika: Barang bukti dari 47 perkara.
- Senjata Tajam: 1 perkara.
- Kesehatan: 5 perkara.
Pemusnahan dilakukan dengan metode yang disesuaikan jenis barang bukti, seperti diblender, dibakar, dan dipotong, untuk memastikan barang tidak dapat disalahgunakan kembali. Proses ini berlangsung tertib dan aman, disaksikan oleh para pejabat dan awak media.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang, Ismail Fahmi, menegaskan bahwa pemusnahan barang bukti ini mencerminkan komitmen aparat penegak hukum dalam menjaga integritas dan akuntabilitas. “Kegiatan ini bukan hanya prosedur formal, tetapi juga langkah nyata untuk mencegah penyalahgunaan barang bukti serta memberikan kepastian hukum kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca juga : Berontang: Perekat Kebersamaan di Festival Budaya Katab Kebahan
Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Polres Semarang, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri Ungaran. Menurutnya, keberhasilan penyelesaian perkara di Kabupaten Semarang merupakan hasil dari kerja sama yang solid antarinstansi. “Sinergi ini memungkinkan pengungkapan kasus secara tuntas, memberikan efek jera, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum,” katanya.
Selain tindakan represif, Polres Semarang juga menekankan pentingnya pendekatan preventif dan preemptif dalam mencegah tindak pidana. AKBP Ratna menjelaskan bahwa pihaknya aktif melakukan edukasi masyarakat melalui berbagai kanal, termasuk media sosial dan kegiatan langsung seperti “Jumat Curhat” serta “Ngobrol Bareng Kapolres.” Program ini menjadi wadah interaktif untuk menyosialisasikan upaya pencegahan kejahatan, khususnya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Pemusnahan barang bukti ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga memiliki makna strategis dalam memutus rantai penyalahgunaan barang terlarang. Dengan melibatkan berbagai instansi dan media, kegiatan ini menegaskan transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan perkara. Kejaksaan dan Polres Semarang berkomitmen untuk terus memberantas tindak pidana, khususnya yang berkaitan dengan narkotika, psikotropika, dan pelanggaran kesehatan, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa penegakan hukum di Kabupaten Semarang tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan edukasi, demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Pewarta : Dandi Setiawan
