
RI News Portal. Labuhanbatu Utara — Sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Labuhanbatu Utara telah sukses melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk program Paket C pada 4–10 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa gelombang dan sesi, melibatkan PKBM Baiturrahman, PKBM Al Huda, PKBM Riandi, dan PKBM Nusa Bangsa.
Pelaksanaan ANBK Paket C tahun ini berjalan tanpa hambatan berarti, mencerminkan kesiapan teknis dan komitmen kelembagaan dalam mendukung pendidikan kesetaraan. Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara memberikan dukungan penuh, dengan monitoring langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI), Ahmad Ridwan, S.Pd., M.M.
Kehadiran Kabid PNFI dalam proses monitoring tidak hanya menjadi simbol pengawasan administratif, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap pentingnya pendidikan alternatif sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

Program Paket C merupakan bagian dari pendidikan kesetaraan yang dirancang untuk memberikan akses pendidikan bagi warga negara yang tidak dapat mengikuti jalur formal. Tanpa batasan usia atau latar belakang, pendidikan ini menjadi instrumen strategis dalam mendorong inklusi sosial dan mobilitas ekonomi.
Pelaksanaan ANBK menjadi titik evaluasi penting, tidak hanya dalam mengukur kompetensi warga belajar, tetapi juga dalam menumbuhkan semangat belajar, kerja keras, dan komitmen untuk mengubah kehidupan. Dalam konteks ini, ANBK bukan sekadar asesmen, melainkan momentum transformasi sosial.
Baca juga : Gubernur Khofifah Salurkan Bansos Rp12,68 Miliar di Sampang: Dorong Ekonomi Keluarga dan Nasionalisme Warga
Meski pelaksanaan tahun ini berjalan lancar, tantangan pendidikan kesetaraan tetap ada: keterbatasan fasilitas, stigma sosial, dan kebutuhan peningkatan kapasitas tutor. Namun, dukungan pemerintah daerah dan partisipasi aktif PKBM menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan di Labura sedang bergerak ke arah yang lebih inklusif dan berdaya.
Dengan semangat ANBK, warga belajar diharapkan tidak hanya memperoleh ijazah, tetapi juga membangun kepercayaan diri, keterampilan hidup, dan peluang kerja yang lebih baik. Pendidikan bukan lagi hak istimewa, melainkan hak universal yang harus dijamin oleh negara dan diperjuangkan oleh masyarakat.
Pewarta : T-Gaul
