
RI News Portal. Puncak Jaya, Papua Tengah – Personel Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap Male Telenggen, salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya. Penangkapan dilakukan pada Sabtu (19/7) sekitar pukul 16.41 WIT di sebuah honai di Kampung Wuyuneri, Kabupaten Puncak Jaya. Male Telenggen kini telah diamankan di Polres Puncak Jaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.Sos., S.I.K., M.H., menyatakan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari komitmen aparat keamanan untuk menegakkan hukum serta menjaga stabilitas keamanan di Papua Tengah.
Keberadaan Male Telenggen pertama kali terdeteksi melalui observasi udara. Setelah lokasi keberadaannya dipastikan, tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz segera melakukan penyergapan. Brigjen Faizal mengungkapkan bahwa Male Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena diduga terlibat dalam dua aksi pembunuhan.

- Penembakan terhadap Serka Jefri pada 15 Agustus 2024 di Sport Center, Kampung Luguneri, Distrik Pagaleme.
- Pembunuhan warga sipil, Edi Hermanto, di Pasar Sentral Kota Mulia pada 12 Juli 2025.
“Dalam aksi terakhir, Male Telenggen berperan sebagai pengendara motor yang membonceng pelaku penembakan bernama Nanubingga Enumbi,” jelas Brigjen Faizal. Male Telenggen diketahui merupakan bagian dari pasukan KKB Yambi, yang beroperasi di bawah komando Lekagak Telenggen.
Dalam penangkapan tersebut, tim mengamankan sejumlah barang bukti, meliputi:
- 1 unit handphone merek Samsung.
- 2 buah noken dan 1 noken kepala.
- 9 buah kalung.
- 1 buah jaket berwarna cokelat.
Baca juga : Kondisi Jalan Tanjung Bunga Memburuk, Warga Kayan Hilir Sintang Minta Kepastian Perbaikan
Tim Satgas kini masih melakukan pengembangan, terutama terkait keberadaan senjata api yang diduga masih dikuasai kelompok Male Telenggen serta jaringan KKB lainnya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.
“Penyelidikan masih terus berlangsung. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dan tidak ragu melaporkan apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan di sekitarnya,” tegas Yusuf.
Kasus penangkapan Male Telenggen menegaskan tantangan kompleks di Papua Tengah, di mana pendekatan keamanan harus diimbangi dengan pendekatan sosial-politik. KKB sering kali memanfaatkan kondisi geografis dan sosial untuk memperkuat jaringan perlawanan, yang berujung pada tindak kriminal bersenjata.
Dari perspektif hukum, keberhasilan penangkapan ini mencerminkan pelaksanaan criminal law enforcement yang tegas terhadap pelaku kejahatan bersenjata. Namun, untuk mencapai stabilitas jangka panjang, diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan:
- Penguatan keadilan restoratif bagi masyarakat terdampak konflik.
- Pendekatan kesejahteraan melalui pembangunan infrastruktur dan ekonomi di wilayah rawan konflik.
- Peningkatan kapasitas intelijen untuk mendeteksi pergerakan kelompok bersenjata secara dini.
Sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam memutus mata rantai kekerasan bersenjata di Papua.
Pewarta : Hatami
