
RI News Portal. Lampung, 30 September 2025 – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Lampung. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa upaya ini memerlukan kolaborasi lintas pihak untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
Dalam keterangan pers di Jakarta, Arifah menekankan pentingnya penerapan Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai wujud semangat gotong royong. “Perlindungan perempuan dan anak bukan tanggung jawab satu pihak. RBI menjadi platform untuk memastikan kerja sama yang inklusif dan berdampak langsung di tengah masyarakat,” ujarnya.
Arifah juga mendorong pemerintah daerah di Lampung untuk menyelaraskan kebijakan dengan perspektif gender dan mengoptimalkan anggaran responsif gender di tingkat kabupaten/kota. Ia menyoroti pentingnya Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik untuk memperluas jangkauan layanan perlindungan bagi korban kekerasan hingga ke tingkat desa dan kelurahan. “Kami mengapresiasi inovasi Desa Tapis sebagai contoh keberhasilan penerapan RBI di tingkat desa,” tambahnya.

Selain itu, Arifah berharap upaya perlindungan di Lampung dapat berjalan lebih efektif melalui pemanfaatan DAK Non Fisik dan penguatan kanal pengaduan daring ‘Lampung-in’. Langkah ini diharapkan mampu memberikan respons cepat dan solusi nyata bagi perempuan dan anak yang membutuhkan perlindungan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menegaskan kesiapan Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperkuat kebijakan yang ramah terhadap perempuan dan anak. Salah satu inisiatif unggulan adalah kanal pengaduan berbasis daring ‘Lampung-in’, yang memudahkan masyarakat melaporkan kasus kekerasan. “Lampung telah meraih penghargaan Profil Kota Layak Anak (KLA) terbaik selama tiga tahun berturut-turut. Namun, kami tetap prihatin karena kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual dan KDRT, masih meningkat dalam lima tahun terakhir,” ungkap Jihan.
Baca juga : Membangun Fondasi Hijau: Kemenperin Dorong Ekosistem Industri Bambu Terintegrasi untuk Ekonomi Berkelanjutan
Penerapan RBI di Desa Tapis menjadi salah satu model yang diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain. Dengan penguatan kebijakan, optimalisasi anggaran, dan inovasi teknologi seperti ‘Lampung-in’, Lampung berupaya menjadi provinsi yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
Pewarta : Lii
