
RI News Portal. Sintang, Kalimantan Barat – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, mendorong para pelajar di Kabupaten Sintang untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar. Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri peluncuran proyek kokurikuler “Lost Toxic, Less Plastic” di SMPN 2 Sintang pada Jumat (8/8/2025). Dalam kesempatan tersebut, Bupati tidak hanya menyoroti pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menekankan nilai-nilai toleransi, disiplin, dan kebiasaan menabung.
Bupati Gregorius mengapresiasi inisiatif SMPN 2 Sintang yang telah berkomitmen mengurangi sampah plastik. Ia secara khusus memuji langkah para siswa yang membawa tempat bekal dari rumah sebagai upaya konkret untuk meminimalisir limbah plastik. Menurutnya, tindakan sederhana ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Lebih dari itu, Bupati menantang para siswa untuk mengambil peran lebih besar. Ia mengungkapkan rasa bangganya apabila setiap siswa dapat memungut satu sampah setiap hari, meskipun sampah tersebut bukan berasal dari diri mereka sendiri. “Jika mampu melakukan itu, kalian akan menjadi contoh dan diikuti sekolah lain di Kabupaten Sintang,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan harapannya agar para pelajar tidak hanya peduli pada sampah yang mereka hasilkan, tetapi juga memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh.
Selain isu lingkungan, Bupati juga mengingatkan seluruh civitas akademika untuk menjunjung tinggi kedisiplinan dalam bertutur kata dan bersikap. Ia menekankan pentingnya toleransi di tengah keberagaman yang ada di Sintang. “Kita harus bangga memuji daripada mem-bully. Kita harus menghargai perbedaan, karena warna itu indah karena berbeda,” tegasnya.
Baca juga : Dukungan Penuh DPRD Pontianak Dorong Ekonomi Syariah dan Wakaf Produktif
Bupati berpandangan bahwa menumbuhkan sikap toleran harus dimulai sejak dini. Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis, inklusif, dan bebas dari perundungan. Ia berharap para pelajar dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai setiap perbedaan suku, ras, dan agama.
Terakhir, Bupati Gregorius juga menyoroti pentingnya kebiasaan menabung sejak dini. Ia mengajak para pelajar dan guru untuk membiasakan diri menabung, tanpa memandang besar atau kecilnya nominal. Menurutnya, tujuan utama dari menabung bukanlah pada jumlah uang yang terkumpul, melainkan pada pembangunan mental dan kebiasaan finansial yang sehat.
Kebiasaan ini, sambungnya, akan mengajarkan para siswa untuk tidak boros dan mampu merencanakan masa depan mereka sejak lebih awal. Melalui tiga pesan utama ini—peduli lingkungan, toleransi, dan menabung—Bupati Sintang berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, kesadaran sosial, dan kemandirian dalam merancang masa depan.
Pewarta : Salmi Fitri
