Paul Pogba Kembali ke Lapangan Hijau: Upaya Rehabilitasi Karier Pasca-Sanksi Doping

RI News Portal. Jakarta, 14 Juni 2025 — Paul Pogba, mantan gelandang tim nasional Prancis yang pernah menjadi ikon sepak bola dunia, tengah bersiap untuk kembali ke lapangan hijau. Setelah menjalani masa sanksi akibat pelanggaran doping, Pogba dilaporkan akan segera bergabung dengan klub Ligue 1, AS Monaco, dalam bursa transfer musim panas ini.

Pogba, yang sempat membela Juventus, dihukum tidak boleh bermain sejak 11 September 2023. Vonis awal yang dijatuhkan kepadanya adalah larangan bermain selama empat tahun, sesuai dengan regulasi antidoping yang berlaku dalam lingkup FIFA dan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Namun, setelah mengajukan banding yang disertai argumen medis dan hukum, hukuman tersebut akhirnya dipotong menjadi 18 bulan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Menurut laporan jurnalis sepak bola kenamaan Fabrizio Romano, negosiasi antara Pogba dan AS Monaco telah berlangsung intens selama beberapa pekan terakhir. “Monaco berharap dapat menyelesaikan kesepakatan dalam beberapa hari ke depan,” tulis Romano melalui akun resminya di platform X (dahulu Twitter), Sabtu (14/6/2025). Klub berjuluk Les Monégasques tersebut kabarnya menawarkan kontrak berdurasi dua tahun kepada pemain berusia 32 tahun itu.

Kasus Pogba menjadi salah satu contoh penting dalam diskursus mengenai etika dan regulasi dalam olahraga profesional. Sebagai juara Piala Dunia 2018 dan peraih total 14 trofi mayor selama karier klubnya, Pogba menghadapi tantangan besar tidak hanya untuk mengembalikan kebugaran fisik, tetapi juga untuk memulihkan reputasi personal dan profesionalnya.

“Ini bukan hanya soal kembali bermain, tapi juga tentang bagaimana seorang atlet memulihkan integritas dan kepercayaan publik setelah terkena sanksi moral seperti doping,” ujar Prof. Jean-Claude Moreau, pakar hukum olahraga dari Universitas Sorbonne, dalam wawancara dengan Le Monde.

Pogba terakhir kali bermain secara kompetitif pada September 2023 sebelum sanksi dijatuhkan. Sejak itu, ia absen dari aktivitas resmi sepak bola, termasuk dari panggilan tim nasional Prancis. Terakhir kali ia mengenakan seragam Les Bleus adalah pada Maret 2022.

Baca juga : Insiden Penghalangan Wartawan Saat Peliputan DPRD di Kantor KPLS: Pelanggaran atas UU Pers?

Langkah AS Monaco untuk merekrut Pogba dinilai sebagai upaya strategis untuk menambah kedalaman skuad serta meningkatkan profil klub di kancah domestik maupun Eropa. Jika transfer ini terealisasi, ini akan menjadi kali pertama Pogba bermain secara profesional di tanah kelahirannya, setelah sebelumnya hanya berkarier di Inggris dan Italia.

Sebelumnya, Pogba sempat dikaitkan dengan Marseille pada Maret lalu ketika ia mulai kembali berlatih. Namun, proses negosiasi dengan Les Olympiens kandas karena ketidaksepakatan mengenai besaran gaji.

Kembali ke lapangan di usia 32 tahun pasca-sanksi bukanlah perkara mudah. Selain tuntutan fisik yang tinggi, aspek psikologis juga menjadi ujian tersendiri. Sejumlah analis menyebut bahwa tantangan terbesar Pogba adalah membuktikan bahwa ia masih layak berada di level kompetitif tertinggi.

“Pogba harus menunjukkan bahwa ia bukan hanya pulih secara medis, tetapi juga siap bertarung di tengah tekanan kompetisi modern,” jelas Dr. Marie Lefevre, psikolog olahraga dari INSEP (Institut National du Sport).

Paul Pogba kini berada di persimpangan karier. Di satu sisi, ia adalah sosok dengan rekam jejak gemilang; di sisi lain, ia harus menghadapi realitas baru sebagai eks-pelanggar regulasi antidoping. Bila kesepakatan dengan AS Monaco resmi diteken, kembalinya Pogba bisa menjadi studi kasus penting mengenai reintegrasi atlet pasca-sanksi dalam dunia olahraga profesional modern.

Pewarta : Vie