
RI News Portal. Prabumulih – Suasana khidmat menyelimuti Pendopoan Rumah Dinas Wali Kota Prabumulih pada Kamis malam (14/8/2025), ketika sebanyak 30 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota Prabumulih dikukuhkan untuk bertugas pada upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Prabumulih, Arlan, didampingi Wakil Wali Kota Franky Nasril, Sekretaris Daerah Elman, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Prosesi ikrar dan cium bendera menjadi puncak acara, sarat makna patriotisme dan pengabdian terhadap bangsa.
Dalam sambutannya, Wali Kota Arlan menegaskan bahwa kehadiran Paskibraka tidak sekadar menjalankan tugas seremonial, tetapi juga mencerminkan pembentukan karakter generasi muda yang disiplin, tangguh, dan berintegritas. “Jiwa sosialisme dan profesionalisme yang telah terbentuk selama latihan harus terus dijaga dan diimplementasikan. Jadilah teladan bagi generasi muda lainnya,” ujarnya.

Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua serta pihak sekolah yang mendukung penuh para siswa hingga berhasil lolos seleksi. Menurutnya, proses latihan yang keras dan penuh tantangan justru menjadi ruang pembelajaran yang berharga untuk menempa mental dan keterampilan para anggota Paskibraka.
Secara komposisi, Paskibraka Prabumulih 2025 terdiri atas 16 putra dan 14 putri terbaik dari berbagai sekolah menengah. Mereka sebelumnya telah melalui tahapan seleksi ketat serta menjalani pelatihan disiplin, kepemimpinan, dan teknik pengibaran bendera. Hal ini sejalan dengan tujuan Paskibraka secara nasional, yaitu menyiapkan kader pemimpin muda yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan.
Baca juga : Lapas Gunungsitoli Teken Kerjasama Strategis dengan PMI dan Pramuka: Sinergi Pembinaan Humanis dan Sosial
Dari perspektif akademis, pengukuhan Paskibraka merupakan bentuk pendidikan karakter berbasis simbol kenegaraan. Tugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga bagian dari proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, nasionalisme, dan kebersamaan dalam kerangka negara-bangsa. Dengan demikian, kegiatan ini memiliki dimensi sosiologis dan politis yang signifikan: menjaga kesinambungan semangat kemerdekaan sekaligus membangun etos kepemimpinan generasi muda.
Pengukuhan Paskibraka di tingkat kota seperti Prabumulih juga memperlihatkan bagaimana praktik seremonial negara diterjemahkan ke dalam konteks lokal. Selain memperkuat identitas kebangsaan, kegiatan ini turut menjadi sarana mempererat hubungan antara pemerintah daerah, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Pewarta : Alfika Darwis
