
RI News Portal. Jakarta, 21 Agustus 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi korupsi di sektor pemerintahan melalui operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) berinisial IE. Operasi ini terkait dengan dugaan praktik pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang merupakan aspek krusial dalam regulasi ketenagakerjaan di Indonesia.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto, mengonfirmasi kebenaran operasi tersebut dalam pernyataannya pada Kamis (21/8/2025). “Benar, Wamenaker [IE]. Dugaan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Fitroh. Ia menambahkan bahwa operasi senyap ini telah dimulai sejak Rabu malam, dengan rangkaian penyelidikan yang berlangsung secara intensif.
Menurut informasi awal, Wamenaker IE telah diamankan di Jakarta. Namun, Fitroh belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai mekanisme penangkapan, jumlah pihak lain yang mungkin terlibat, atau barang bukti yang berhasil dikumpulkan. “Rangkaiannya dari semalam,” katanya singkat, menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.

Sertifikasi K3 merupakan salah satu instrumen penting dalam memastikan standar keselamatan kerja di berbagai industri, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan turunannya. Dugaan pemerasan dalam proses ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap integritas pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia, yang dapat berdampak pada keselamatan pekerja dan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Baca juga : Festival Pacu Jalur 2025: Wapres Gibran Dorong Pelestarian Budaya dan Ekonomi Kreatif Riau
Hingga berita ini ditulis, KPK belum merilis pernyataan resmi mengenai perkembangan lebih lanjut, termasuk potensi keterlibatan pihak lain atau nilai kerugian yang ditimbulkan. Penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi mengenai modus operandi, jaringan yang terlibat, serta implikasi sistemik dari kasus ini.
Kasus ini menambah daftar panjang OTT yang dilakukan KPK dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan tantangan berat dalam pemberantasan korupsi di sektor publik. Publik kini menanti transparansi lebih lanjut dari KPK untuk memastikan penegakan hukum yang adil dan menyeluruh, sekaligus mendorong reformasi sistemik guna mencegah praktik serupa di masa depan.
Pewarta : Yudha Punama
