RI News Portal. Jakarta 13 November 2025 – Nintendo, bersama Illumination dan Universal Pictures, secara resmi meluncurkan trailer pertama film animasi The Super Mario Galaxy Movie pada gelaran Nintendo Direct edisi khusus, Rabu pagi (12/11/2025). Pengumuman ini langsung memuncaki tren global di berbagai platform digital, menyusul kesuksesan fenomenal The Super Mario Bros. Movie (2023) yang meraup lebih dari 1,36 miliar dolar AS secara worldwide.
Berbeda dari pendekatan naratif linear film pertama yang berfokus pada Kingdom Mushroom klasik, sekuel ini mengadopsi pendekatan non-linear berbasis “galaksi terbuka” ala Super Mario Galaxy (2007) untuk Wii. Trailer berdurasi 2 menit 42 detik itu membuka dengan humor pasca-kredit: Bowser—kini menyusut permanen akibat Mini Mushroom—menjadi “boneka tawanan” Mario dan Luigi. Adegan Bowser melukis potret romantis dirinya dengan Peach sambil merajuk “I’m still the king… just pocket-sized” langsung viral sebagai meme dalam hitungan jam.
Namun, inti trailer terletak pada transisi dramatis ketika langit Mushroom Kingdom dihujani ratusan Power Stars dan Grand Stars. Mario, Peach, Luigi, dan Toad kemudian meluncur ke angkasa menggunakan Starship Mario yang didesain ulang dengan estetika steampunk-Art Deco—sentuhan visual yang belum pernah muncul di adaptasi sebelumnya.

Sekuens planet-hopping menjadi sorotan utama. Penonton disuguhi planet akuatik Good Egg Galaxy yang kini memiliki biome bawah laut berlapis karang luminescent, diselingi Freezeflame Galaxy dengan gunung lava-es yang berotasi 180 derajat setiap 30 detik. Yang paling mencuri perhatian adalah kemunculan Honeyhive Galaxy versi “terbalik” yang meminjam elemen piramida gurun dari Super Mario Odyssey—sebuah mash-up lintas kanon yang belum pernah dieksplorasi secara sinematik.
Bowser Jr. tampil sebagai antagonis primer dengan desain ulang radikal: kuas ajaib dari Super Mario Sunshine kini terintegrasi dengan teknologi Koopa Klown Car berbasis nanoteknologi. Ia melapisi tubuhnya dengan lapisan krom liquid metal sebelum meluncurkan serangan “Paint Roller Tsunami” yang mengubah gravitasi lokal. Pengisi suaranya, Benny Safdie (Uncut Gems, Oppenheimer), memberikan nuansa psikotik yang lebih gelap ketimbang versi game.
Puncak trailer adalah debut live-action motion-capture Rosalina. Brie Larson, dalam wawancara eksklusif pasca-Nintendo Direct, menyatakan bahwa karakternya akan dieksplorasi sebagai “dewi kosmik yang kesepian selama ribuan tahun”—mengadaptasi lore Super Mario Galaxy yang jarang disentuh. Adegan pertarungan Rosalina melawan Spider-Bot raksasa di Battlerock Galaxy menggunakan Star Wand dengan gerakan balet kosmik menjadi salah satu shot paling banyak dianalisis frame-by-frame oleh komunitas speedrunner.
Baca juga : IPACS 2025 di Kupang: Simfoni Budaya Pasifik sebagai Diplomasi Lembut Indonesia
Para pengisi suara inti kembali dengan pendalaman karakter signifikan: Chris Pratt kini menggunakan dialek Brooklyn yang lebih pekat untuk menandakan “Mario yang sudah trauma perang”, sementara Charlie Day memberikan Luigi rasa percaya diri baru melalui terapi ketakutan pasca-film pertama. Jack Black, sebagai Bowser mini, merekam ulang lagu “Peaches” dalam versi ballad piano yang heartbreaking.
Aaron Horvath dan Michael Jelenic, dalam pernyataan resmi, menyebut film ini sebagai “surat cinta untuk era Wii yang terlupakan”. Matthew Fogel selaku penulis naskah menambahkan subplot emosional tentang “keluarga lintas spesies” antara Rosalina dan Luma-luma yang diadopsinya—mengangkat tema adopsi dan trauma kosmik yang jarang hadir di film keluarga.
Dari perspektif kajian media, The Super Mario Galaxy Movie menandai pergeseran paradigma adaptasi video game: dari sekadar nostalgia menjadi eksplorasi metafisik tentang “ruang dan identitas”. Penggunaan gravitasi variabel sebagai metafor perjalanan emosional karakter utama menawarkan lapisan interpretasi yang lebih dalam ketimbang film pertama.
Dengan jadwal rilis global 3 April 2026, film ini diproyeksikan melampaui pendahulunya mengingat tren “space opera animasi” yang sedang naik daun pasca-Lightyear (2022) dan The Wild Robot (2024). Pre-sale tiket IMAX 70 mm di Amerika Utara telah sold out dalam 11 menit pasca-trailer—rekor baru untuk animasi non-Disney.
The Super Mario Galaxy Movie: bukan sekadar sekuel, melainkan deklarasi bahwa alam semesta Mario akhirnya siap menaklukkan galaksi—baik di layar lebar maupun di ranah diskursus budaya populer kontemporer.
Pewarta : Vie

