
RI News Portal. Sintang, 11 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat arah pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan, Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, menekankan pentingnya sinergisitas antar seluruh elemen masyarakat sebagai modal sosial utama membangun Kabupaten Sintang yang lebih damai, maju, dan sejahtera.
Pernyataan tersebut disampaikan Bala dalam agenda resmi pemerintah daerah, Rabu (11/6), yang secara khusus menyoroti tantangan kompleks dalam pembangunan lokal yang tidak dapat diselesaikan secara parsial atau sektoral semata. “Tentu masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama ke depan dalam membangun Sintang ke arah yang lebih baik. Dengan kerja keras, kebersamaan dan semangat gotong royong, saya yakin kita akan dapat mengatasi setiap tantangan, baik pembangunan secara nasional hingga ke daerah untuk bangsa dan negara ini,” jelasnya.
Penegasan Bupati Bala ini merefleksikan prinsip collaborative governance dalam konteks pemerintahan daerah, yang menuntut partisipasi aktif dari masyarakat sipil, dunia usaha, hingga unsur keagamaan dan adat. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat tata kelola yang demokratis sekaligus adaptif terhadap dinamika sosial dan ekonomi lokal.

Lebih lanjut, Bupati Bala menyoroti pentingnya menjaga kohesi sosial dan semangat toleransi yang telah lama menjadi fondasi kebersamaan masyarakat Sintang. “Mulai sekarang dan ke depan kita tingkatkan semangat kebersamaan yang bersinergi untuk membangun Sintang yang lebih maju dari semua bidang,” ujarnya.
Pernyataan ini mengandung pesan strategis terkait perlunya pelestarian nilai-nilai lokal seperti gotong royong dan toleransi sebagai energi kolektif dalam menghadapi tekanan eksternal, termasuk dalam hal ketimpangan pembangunan, tantangan perubahan iklim, dan fragmentasi sosial.
Dalam kajian akademik, pembangunan daerah yang berhasil umumnya ditopang oleh kepemimpinan lokal yang inklusif, tata kelola berbasis partisipasi, dan keberhasilan membangun modal sosial sebagai instrumen kohesif. Kabupaten Sintang, yang memiliki keragaman etnis dan budaya, dihadapkan pada tantangan pembangunan wilayah pedalaman, keterbatasan infrastruktur dasar, serta isu ketimpangan spasial antar kecamatan. Dalam konteks tersebut, seruan Bupati Bala dapat diposisikan sebagai agenda strategis membangun tata pemerintahan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Baca juga : Sinergi Strategis Antara BNN, Muhammadiyah, dan GP Ansor: Upaya Kolektif Memerangi Narkoba di Lampung Timur
Sebagai catatan, Sintang merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki posisi geografis strategis, sekaligus peran penting dalam pelestarian lingkungan tropis dan pengelolaan wilayah adat. Pembangunan yang mengabaikan partisipasi dan harmoni sosial berpotensi memunculkan konflik sosial atau degradasi ekologi yang lebih luas. Oleh karena itu, ajakan Bupati Bala dapat dibaca sebagai respons terhadap kebutuhan perencanaan pembangunan yang lebih dialogis dan berperspektif lintas sektor.
Dengan mengedepankan kolaborasi lintas aktor dan memperkuat nilai-nilai kultural lokal, Kabupaten Sintang diharapkan mampu menjadi model pembangunan daerah berbasis kohesi sosial dan inklusivitas di tengah tantangan pembangunan nasional yang terus berkembang.
Pewarta : Lisa Susanti

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita