
RI News Portal. Sragen, 13 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat komitmen negara terhadap perlindungan dan pemberdayaan anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Arifatul Choiri Fauzi, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/7/2025). Kunjungan ini mencakup dua fokus utama: meninjau langsung kondisi korban kekerasan seksual terhadap anak di Kecamatan Jenar, serta mengoordinasikan persiapan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Sragen.
Dalam pernyataannya di hadapan pejabat daerah dan tokoh masyarakat, Menteri Arifatul menekankan pentingnya sinergi lintas sektoral dalam mewujudkan perlindungan komprehensif bagi anak Indonesia, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia. “Pertama pastinya kita silaturahmi untuk menyambung program-program. Lalu sinergi dan konsolidasi dan kolaborasi seperti yang diamanatkan oleh Pak Presiden bahwa kita harus membangun sinergi kolaborasi,” ujarnya.
Kunjungan ini juga menjadi momentum konsolidasi dalam menyambut Hari Anak Nasional 2025 yang akan mengusung pendekatan berbeda. Jika sebelumnya perayaan HAN berpusat di ibu kota dan hanya melibatkan sebagian anak dari berbagai provinsi, kini peringatan tersebut akan dilaksanakan secara desentralistik di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di tingkat sekolah.

“Tahun ini kita melakukan pendekatan yang berbeda. Kalau biasanya anak Indonesia diundang ke Jakarta, tahun ini peringatan Hari Anak dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia,” terang Menteri Arifatul.
Agenda utama dalam peringatan HAN 2025 mencakup revitalisasi permainan tradisional berbasis kearifan lokal, penguatan identitas budaya melalui lagu-lagu daerah dan nasional, serta penanaman nilai kepahlawanan lokal melalui cerita sejarah tokoh daerah. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi pengurangan ketergantungan anak pada perangkat digital (gadget) dan penguatan interaksi sosial anak-anak di lingkungan terdekat.
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Menteri P3A. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sragen siap berperan aktif dalam pelaksanaan model baru peringatan HAN, termasuk mendistribusikan kegiatan ke seluruh kecamatan dan sekolah di wilayahnya.
“Secara khusus peringatan Hari Anak ke depan bisa terlaksana dengan baik. Dalam konteks itu, Pemkab Sragen siap mendukung cara baru dalam merayakan Hari Anak yang lebih tersebar dan bisa dinikmati semua anak,” ujar Bupati Sigit, yang turut mendampingi Menteri Arifatul bersama istrinya dan jajaran Forkopimda Sragen.
Baca juga : Program Seragam Gratis di Sragen: Langkah Strategis Mengatasi Ketimpangan Pendidikan Dasar
Secara akademis, kebijakan desentralisasi HAN 2025 ini mencerminkan pendekatan child-centered governance yang semakin inklusif. Penekanan pada permainan tradisional juga selaras dengan kajian-kajian perkembangan anak, yang menegaskan bahwa interaksi fisik dan permainan sosial memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan motorik, kognitif, serta nilai-nilai budaya anak.
Lebih jauh, kunjungan Menteri P3A ke lokasi korban kekerasan seksual menegaskan pendekatan responsif negara terhadap perlindungan anak. Ini sekaligus menguatkan pentingnya mekanisme pelaporan, penanganan, dan rehabilitasi yang terintegrasi di tingkat daerah.
Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi bagian dari strategi kebijakan yang lebih luas dalam memperkuat sistem perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Transformasi peringatan HAN 2025 menjadi wujud konkret bahwa negara hadir dalam kehidupan anak-anak melalui pendekatan yang lebih membumi, partisipatif, dan berkelanjutan.
Pewarta : Danang

