RI News Portal. Tapanuli Selatan, 27 November 2025 – Intensitas hujan yang tidak kunjung reda sejak beberapa hari terakhir memicu bencana longsor di dua titik vital Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Jalur penghubung utama di Kelurahan Tapian Nauli (Simarpinggan) dan Aek Natas mengalami kelumpuhan total serta kerusakan parah pada Kamis dini hari hingga pagi ini.
Longsor pertama yang terjadi sekitar pukul 00.12 WIB di kawasan Simarpinggan menutup seluruh badan jalan sehingga akses transportasi terputus sama sekali. Sementara di Aek Natas, meskipun kendaraan masih dapat melintas, pengendara harus berhati-hati ekstrem karena munculnya retakan memanjang dan penyempitan badan jalan akibat material longsor yang terus menggerus tepi jurang.
Pantauan langsung di lapangan sekitar pukul 10.00 WIB menunjukkan tumpukan tanah bercampur batang pohon dan batu besar masih menutupi badan jalan di Simarpinggan. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, namun aktivitas warga setempat terganggu signifikan, terutama distribusi barang kebutuhan pokok dan mobilitas anak sekolah.

Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Novedi Zega, langsung turun ke lokasi bencana pada pagi hari ini. Ia meninjau titik longsor di Simarpinggan dan melanjutkan ke Aek Natas untuk memantau kondisi terkini.
“Kondisi cuaca ekstrem ini sangat rawan memicu longsor susulan. Saya menghimbau masyarakat tetap waspada, hindari melintas di bawah tebing yang labil, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah,” ujar Novedi Zega kepada wartawan di lokasi.
Lebih lanjut, politisi muda ini mendesak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan dinas terkait lainnya untuk segera menerjunkan alat berat guna membersihkan material longsor. “Respons cepat sangat dibutuhkan agar akses jalan dapat segera dibuka kembali dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terus terhambat,” tegasnya.
Harapan serupa disampaikan warga Kelurahan Simarpinggan, Samsul, dan Kepala Lingkungan II Simarpinggan, Lanna Siregar. “Kami berharap pemerintah daerah tidak hanya datang melihat, tapi langsung bertindak. Alat berat dan tenaga evakuasi sangat urgent saat ini,” kata Lanna Siregar.
Baca juga : Banjir Ekstrem Melumpuhkan Subulussalam: 18 Sekolah Terendam, Ratusan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Sementara itu, Lurah Simarpinggan, Erna Wati Siregar, yang dihubungi melalui telepon seluler menyatakan sedang berada di lokasi bencana lain di wilayah kecamatan yang sama dan belum dapat memberikan keterangan lebih rinci.
Hingga pukul 15.00 WIB hari ini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan, Zulkarnaen Siregar, belum memberikan pernyataan resmi terkait penanganan darurat dua titik longsor tersebut.

Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus berlangsung sejak akhir November ini diperkirakan masih akan berlanjut beberapa hari ke depan menurut prakiraan cuaca BMKG. Kondisi topografi perbukitan yang curam di wilayah Angkola Selatan menambah tingkat kerentanan terhadap bencana tanah longsor, terutama pada ruas-ruas jalan yang dibangun di lereng tanpa penahan longsor memadai.
Pemkab Tapanuli Selatan diharapkan segera menetapkan status tanggap darurat di Kecamatan Angkola Selatan agar proses evakuasi dan pemulihan infrastruktur dapat dilakukan secara lebih cepat dan terkoordinasi.
Pewarta : Adi Tanjoeng

