
RI News Portal. Pontianak, Kalimantan Barat — Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Kalimantan Barat terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pendidikan. Melalui program nasional bertajuk “Guruku Investor Saham”, BEI menyasar para kepala sekolah dan guru-guru di tingkat SMA/SMK sederajat, termasuk Madrasah Aliyah, yang telah menjalin kerja sama dengan BEI dan tergabung dalam Galeri Investasi Edukasi.
Program ini menjadi bagian dari strategi BEI dalam menyambut Hari Guru Nasional 2025, dengan fokus pada edukasi pasar modal bagi tenaga pendidik. Kepala BEI Perwakilan Kalbar, Taufan Febiola, menyatakan bahwa pihaknya akan memperluas jangkauan program ke seluruh kabupaten/kota di Kalbar.
“Ini bagian komitmen dari Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional tahun 2025. Kita fokuskan cerdas berinvestasi di pasar modal untuk guru-guru, dan tahun ini kita akan memperbanyak akses kerja sama dengan SMA, SMK sederajat termasuk Madrasah Aliyah,” ujar Taufan, Selasa (5/7/2025).

Sebagai bentuk dukungan konkret, BEI memberikan rekening tabungan saham kepada peserta program. Guru-guru menerima top-up senilai Rp100 ribu, sementara kepala sekolah mendapatkan Rp500 ribu. Dana ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran langsung agar para pendidik dapat mengenal dan memiliki produk pasar modal secara praktis.
Langkah ini dinilai strategis dalam memperluas literasi keuangan sejak dini, tidak hanya di tingkat perguruan tinggi tetapi juga di jenjang pendidikan menengah. Galeri Investasi Edukasi di SMA/SMK menjadi instrumen penting dalam membentuk generasi pelajar yang melek finansial.
“Komitmen ini untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya Pasar Modal,” tambah Taufan.
Pada tahun 2025, BEI Kalbar menargetkan partisipasi 1.000 guru dalam program ini, dengan harapan jumlah tersebut akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Salah satu agenda besar adalah kegiatan di Singkawang pada 25–26 Agustus, yang akan melibatkan 150 guru dari Ikatan Guru Indonesia.
“Kita sampai bulan November 2025 akan keliling di 14 kabupaten/kota untuk memberikan akses kepada guru-guru dan menawarkan kerja sama untuk sekolah-sekolah di tingkat SMA/SMK mendirikan Galeri Investasi Edukasi,” jelas Taufan.
Program “Guruku Investor Saham” mencerminkan transformasi pendekatan edukasi keuangan di Indonesia. Dengan menjadikan guru sebagai agen literasi pasar modal, BEI berharap dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan dan berdampak luas, baik bagi pendidik maupun peserta didik.
Langkah ini juga sejalan dengan visi nasional untuk memperkuat inklusi keuangan dan membangun masyarakat yang cerdas secara finansial sejak usia sekolah.
Pewarta : Eka Yuda
