RI News Portal. Subulussalam, 1 Desember 2025 – Kota Subulussalam, Aceh, kembali mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang cukup parah sepanjang akhir pekan lalu. Kombinasi dampak cuaca ekstrem di wilayah Aceh dan Sumatera Utara serta penyebaran informasi yang kurang tepat waktu memicu antrean panjang di hampir seluruh SPBU yang ada di kota ini.
Puncaknya terjadi pada Sabtu (30/11/2025) siang hingga malam hari, ketika ratusan kendaraan bermotor mengular hingga nyaris dua kilometer di SPBU Penanggalan, Jalan Tgk. Dian Jongok. Antrean didominasi sepeda motor, mobil pribadi, dan sejumlah angkutan barang kecil. Sebagian besar pengendara mengaku sudah menunggu sejak pukul 13.00 WIB, namun hingga pukul 19.00 WIB masih belum mendapat giliran mengisi bahan bakar.
Informasi yang beredar luas di kalangan masyarakat melalui pesan berantai menyatakan “BBM sudah masuk pagi ini di Penanggalan”. Hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Pasokan BBM jenis Pertalite dan Solar baru tiba di SPBU tersebut pada dini hari Minggu (1/12/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, setelah tertahan lebih dari 36 jam akibat akses jalan lintas provinsi yang rusak parah.

“Longsor masih menutup beberapa titik di jalur Subulussalam–Sidikalang dan Subulussalam–Kutacane. Truk tangki tidak bisa lewat sejak Rabu malam karena banjir bandang dan longsor susulan,” ujar salah seorang sopir tangki yang enggan disebutkan namanya ketika ditemui di lokasi Minggu dini hari.
Petugas SPBU Penanggalan yang dikonfirmasi malam itu membenarkan keterlambatan distribusi. “Pasokan memang baru masuk tadi malam. Kami langsung buka 24 jam agar bisa melayani sebanyak mungkin, tapi animo masyarakat sangat tinggi sehingga antrean tetap panjang,” kata salah seorang pengawas SPBU.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Subulussalam untuk pengaturan lalu lintas di sekitar SPBU, mengingat antrean kerap memakan badan jalan dan mengganggu pengguna jalan lain.
Sementara itu, sejumlah warga yang sudah kehabisan bahan bakar terpaksa memarkir kendaraan di pinggir jalan dan mencari angkutan alternatif. “Sudah dua hari motor saya mogok di rumah karena bensin habis. Hari ini nekat antre dari jam satu siang, sampai sekarang belum dapat,” keluh Armia (42), warga Penanggalan.
Baca juga : Respons Cepat Command Center 110 Selamatkan Korban Kecelakaan di Mendoyo, Jembrana
Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Perhubungan setempat menyampaikan imbauan resmi agar masyarakat tidak melakukan panic buying maupun penimbunan BBM. “Stok di depot Medan dan sekitarnya cukup, yang menjadi kendala hanya akses jalan. Begitu jalur dibuka penuh, pasokan akan langsung normal dalam 1–2 hari,” ujar salah seorang pejabat dinas yang menerima telepon konfirmasi Minggu pagi.
Hingga Minggu siang (1/12/2025), antrean di beberapa SPBU masih terpantau, meski sudah jauh berkurang dibanding sehari sebelumnya. Pihak kepolisian dan TNI setempat turut membantu pengaturan lalu lintas serta pengawasan distribusi agar tidak terjadi penyalahgunaan.
Situasi ini menjadi pengingat kembali betapa rentannya jalur logistik di wilayah perbatasan Aceh–Sumut terhadap bencana hidrometeorologi, terutama menjelang musim hujan yang diprediksi masih akan berlangsung hingga awal tahun depan.
Pewarta: Jaulim Saran

