
RI News Portal. Jakarta — Komjen Pol. Dr. Prof. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.M., M.Si., secara resmi ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri). Penunjukan ini dikonfirmasi oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Anwar, pada Selasa (5/8/2025). Pengangkatan ini menjadi tonggak penting dalam dinamika kepemimpinan Polri, mengingat profil dan rekam jejak Komjen Dedi yang sarat pengalaman dan prestasi intelektual.
Komjen Dedi Prasetyo bukan hanya dikenal sebagai perwira tinggi yang menguasai strategi operasional dan manajemen kelembagaan, tetapi juga sebagai figur akademik yang produktif dalam karya tulis ilmiah. Gelar akademik tertingginya — profesor — mencerminkan integrasi antara praktik kepolisian dan dunia akademik. Dedi merupakan satu-satunya perwira tinggi Polri yang tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) karena telah menulis lebih dari 30 buku yang sebagian besar membahas isu-isu strategis dan reformasi institusi kepolisian.
Capaian akademiknya yang meliputi gelar doktor, tiga gelar magister, dan satu sarjana hukum menjadi kekuatan penting dalam menavigasi tantangan Polri di era digital, transparansi publik, serta transformasi kelembagaan menuju presisi — prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Lahir sebagai polisi karier sejak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990, Komjen Dedi mengawali pengabdian di Polda Jawa Timur sebagai pama (perwira pertama). Dalam tiga dekade terakhir, ia telah melintasi berbagai jenjang strategis, dari Kapolsek, Kasat Reskrim, Kapolres, Kapolda, hingga menjadi pejabat utama Mabes Polri. Kepercayaan yang diberikan padanya sebagai Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum) menunjukkan komitmennya terhadap prinsip akuntabilitas dan pengawasan internal yang berintegritas.
Beberapa posisi penting yang pernah diembannya antara lain:
- Kapolda Kalimantan Tengah (2020)
- Kepala Divisi Humas Polri (2021)
- Asisten Kapolri Bidang SDM (2023)
- Irwasum Polri (2024–2025)
Dari rekam jejak tersebut, Komjen Dedi dikenal sebagai birokrat teknokratis yang menggabungkan pendekatan humanis dan ilmiah dalam kepemimpinan.
Selain di sektor keamanan, Dedi juga aktif dalam program-program sosial nasional. Ia dipercaya sebagai Kasatgas Polri untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menjadi pengawas gugus tugas ketahanan pangan Polri. Inovasinya dalam memperluas peran kepolisian dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional menjadi bukti komitmen Polri dalam mewujudkan police as part of development.
Penunjukan Komjen Dedi sebagai Wakapolri menegaskan pentingnya meritokrasi dan profesionalisme dalam penempatan jabatan tinggi di tubuh Polri. Ia dinilai sebagai representasi dari kombinasi ideal antara:
- Kapabilitas organisasi,
- Kedalaman intelektual, dan
- Kematangan etik.
Sebagai Wakapolri, Komjen Dedi diproyeksikan untuk memperkuat implementasi blueprint transformasi Polri, memperluas sinergi antarlembaga, serta mendorong kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Tantangan utamanya mencakup penguatan fungsi pengawasan, reformasi kultural, dan pemantapan sistem karier berbasis kompetensi.
Penunjukan Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri tidak hanya bersifat administratif, namun juga simbolik — mengisyaratkan bahwa kepolisian di masa kini dan mendatang harus mampu menjawab tuntutan zaman dengan kecerdasan intelektual, kepemimpinan etis, dan kinerja yang responsif terhadap masyarakat. Di tengah tekanan publik terhadap reformasi hukum dan penegakan keadilan, sosok seperti Dedi memberikan harapan baru terhadap wajah Polri yang lebih terbuka, profesional, dan berorientasi pada pelayanan.
Pewarta : Yudha Purnama
