
RI News Portal. Bekasi, 13 Juni 2025 — Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi persoalan banjir di wilayahnya melalui rencana pembangunan tiga polder air di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cijambe. Proyek strategis ini ditujukan untuk menanggulangi banjir musiman yang kerap melanda wilayah Kecamatan Bantargebang dan Mustikajaya, sekaligus sebagai bagian dari program jangka panjang peningkatan kualitas infrastruktur berbasis mitigasi bencana.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik strategis pembangunan pada Jumat (13/6/2025), menjelaskan bahwa pembangunan fisik direncanakan dimulai pada tahun 2026. Polder-polder tersebut akan dirancang tidak hanya sebagai sarana teknis pengendalian air limpasan, tetapi juga sebagai ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas sosial dan rekreasi.
“Polder yang akan kita bangun merupakan hasil dari kerjasama antara Pemkot Bekasi, pengembang, dan para penggiat peduli lingkungan. Hal ini akan menjadi harapan untuk solusi mengurangi dampak banjir dan akan sama-sama menikmati area ruang terbuka untuk publik,” ujar Wali Kota Tri Adhianto.

Secara teknis, polder air merupakan sistem rekayasa hidrologi yang berfungsi menampung, mengalirkan, dan memompa air dari wilayah rawan genangan ke badan sungai utama secara terkendali. Sistem ini sangat efektif untuk kawasan urban seperti Bekasi yang mengalami tekanan ekologis akibat konversi lahan dan peningkatan volume air permukaan.
Inisiatif pembangunan polder air ini menjadi contoh konkret praktik kolaborasi multisektor antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Dalam konteks tata kelola perkotaan, keterlibatan para pengembang perumahan dan komunitas lokal menunjukkan adanya model co-creation dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan publik yang responsif terhadap risiko iklim dan pertumbuhan penduduk.
Wali Kota Tri Adhianto juga menekankan bahwa pembangunan polder hanyalah bagian dari skenario besar peningkatan kualitas hidup warga Bekasi. Ia menyebutkan bahwa Pemkot Bekasi tengah merancang pembangunan beberapa fasilitas publik lainnya di wilayah Bantargebang dan Mustikajaya, termasuk:
Baca juga : Polres Lampung Timur Tangkap Empat Tersangka Peredaran Narkotika: Ancaman Serius bagi Generasi Muda
- Pembangunan stadion mini dengan lintasan jogging sebagai ruang interaksi warga dan pengembangan gaya hidup sehat;
- Penambahan unit bangunan SMP Negeri 61 untuk menjawab kebutuhan akses pendidikan akibat pertumbuhan jumlah penduduk usia sekolah.
“Kita ingin menciptakan sebuah kota yang nyaman untuk ditinggali masyarakat. Oleh karena itu, kita terus berupaya mewujudkan hal itu dengan menggabungkan kemampuan daerah dan stakeholder yang ada,” tambahnya.
Secara akademis, pendekatan yang digunakan Pemkot Bekasi ini dapat dikaji dalam kerangka urban resilience dan justice-based planning. Penanganan banjir bukan hanya masalah teknis, melainkan juga sosial dan lingkungan. Pengembangan infrastruktur adaptif seperti polder air harus mampu menjawab tantangan ketimpangan layanan publik di kawasan rawan banjir, sekaligus memastikan partisipasi komunitas lokal dalam proses perencanaan.
Dengan demikian, rencana pembangunan polder air di DAS Cijambe ini berpotensi menjadi model percontohan dalam perencanaan kota berbasis kolaborasi, keadilan lingkungan, dan daya tahan terhadap perubahan iklim.
Pewarta : Syahrudin Bhalak

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita