RI News Portal. Wonogiri, 11 Desember 2025 – Kawasan wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, menjadi saksi nyata komitmen bersama pelestarian lingkungan melalui seremoni penanaman pohon penghijauan yang secara khusus dirancang sebagai “pagar hidup” bagi populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Kegiatan yang berlangsung Kamis pagi (11/12) sejak pukul 09.35 hingga 10.45 WIB itu melibatkan sekitar 50 peserta dari unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, PLN melalui PLTA Wonogiri, akademisi Universitas Gadjah Mada, kelompok tani, serta masyarakat setempat.
Berbeda dari kegiatan penanaman pohon pada umumnya, program ini secara eksplisit bertujuan mengurangi potensi konflik antara manusia dan satwa liar dengan menciptakan koridor hijau yang kaya sumber pakan alami. Bibit yang ditanam didominasi jambu kerikil (Syzygium samarangense var. kecil) dan rambutan liar (Nephelium lappaceum) yang menjadi makanan favorit monyet ekor panjang, sekaligus memperkuat fungsi reboisasi di lahan kritis sekitar waduk dan objek wisata.

Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto, menegaskan bahwa penanaman pohon ini merupakan bagian integral dari penataan kawasan wisata berbasis ekologi yang saat ini didukung anggaran Rp1 miliar dari APBD Kabupaten Wonogiri. “Konsep desa wisata ramah lingkungan yang kami usung tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem agar monyet tidak lagi turun ke permukiman mencari makan,” ujarnya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah XI Wonogiri, Ajub Wisnu Anggoro, mengungkapkan bahwa kegiatan di Watu Cenik hanyalah tahap awal dari target penanaman 15.000 batang pohon yang akan direalisasikan di empat titik rawan longsor dan konflik satwa di Kabupaten Wonogiri hingga akhir 2026. “Penghijauan ini bukan seremonial semata. Kami mengintegrasikan pendekatan agroforestry berbasis pakan satwa sehingga manfaatnya berlapis: konservasi tanah, penyediaan pakan alami monyet, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata berkelanjutan,” paparnya.
Baca juga : Mutasi Pamong Kalurahan Semugih: Mujiharyono Resmi Dilantik sebagai Ulu-ulu Kemakmuran
Dari sisi teknis kelistrikan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Asisten Manajer PLTA Wonogiri Sugiyo menambahkan bahwa vegetasi yang kuat di sekitar waduk akan mengurangi laju sedimentasi serta risiko banjir bandang. “Habitat monyet yang terjaga juga berarti stabilitas ekosistem riparian terjaga, yang pada akhirnya mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air dalam jangka panjang,” katanya.
Keamanan kegiatan dijaga ketat oleh Polres Wonogiri. Melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo menegaskan keterlibatan kepolisian tidak sebatas pengamanan fisik, melainkan juga bagian dari dukungan nyata terhadap program pemerintah yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. “Sinergi lintas sektor seperti ini menjadi bukti bahwa isu lingkungan telah menjadi prioritas kamtibmas. Polri akan terus mengawal setiap tahapan hingga pemeliharaan pohon dewasa,” tegas Anom.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan bibit telah tertanam di sepanjang jalur menuju Watu Cenik. Masyarakat setempat berkomitmen membentuk kelompok pemeliharaan mandiri yang akan memantau pertumbuhan pohon selama minimal tiga tahun ke depan, didampingi tim teknis dari CDK Kehutanan dan akademisi UGM.
Kegiatan ini mencerminkan pergeseran paradigma pengelolaan wisata alam di Wonogiri: dari sekadar mengejar kunjungan wisatawan menjadi membangun harmoni berkelanjutan antara manusia, satwa liar, dan lingkungan.
Pewarta: Nandang Bramantyo

