
RI News Portal. Serang, 11 Juni 2025 — Dalam langkah penegakan hukum lingkungan yang tegas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menyegel dua fasilitas industri logam berat di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa malam (10/6). Kedua perusahaan yang disegel adalah PT Luckione Environment Science Indonesia (LESI) dan PT Jaya Abadi Steel (JAS), yang diduga kuat menjadi sumber pencemaran udara signifikan hingga ke wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Penyegelan dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, didampingi oleh tim penegakan hukum dan forensik lingkungan KLHK. Dalam pernyataan resminya, Menteri Hanif menyebut PT LESI sebagai salah satu kontributor utama emisi partikulat berbahaya jenis Airborne Emission Particulate (AEP) yang memperburuk kualitas udara di kawasan Jabodetabek.
“Zinc Oxide dari PT Luckione Environment Science Indonesia (LESI) di Kabupaten Serang merupakan salah satu kontributor udara memburuk di Jakarta,” ujar Hanif dalam konferensi pers di lokasi inspeksi.
Emisi partikulat dari proses pembakaran tidak sempurna di fasilitas industri tersebut, menurut Hanif, terdorong angin menuju ibu kota dan meningkatkan konsentrasi polutan udara di atas ambang baku mutu lingkungan. Hal ini memperkuat temuan KLHK bahwa dampak pencemaran udara tidak lagi bersifat lokal, melainkan lintas wilayah administratif.

KLHK mencatat bahwa banyak industri beroperasi secara intensif pada malam hari untuk menghindari pengawasan lingkungan. Karena itu, inspeksi dilakukan pada malam hari untuk mengungkap pola operasional yang secara sistematis menghindari pengawasan siang hari.
“Kenapa malam? Karena sebagian industri itu kerjanya malam, kalau siang tidak kerja. Ini modus yang kami kenali dan kami tangani secara langsung,” ujar Hanif.
PT JAS, selain diduga melakukan pencemaran udara serupa, juga ditemukan membuang limbah terak baja (steel slag) non-B3 secara tidak sesuai dengan ketentuan, yang berpotensi mencemari tanah dan menimbulkan risiko ekologis lanjutan.
Deputi Penegakan Hukum Lingkungan KLHK, Irjen Pol Rizal Irawan, menegaskan bahwa kedua pabrik diduga melampaui ambang batas emisi udara dan terindikasi melakukan pembuangan limbah padat ke tanah tanpa izin atau pengolahan yang sah.
“Setelah penyegelan malam ini, semua kegiatan pabrik wajib dihentikan sementara. Ini langkah preventif untuk menghentikan sumber polusi sekaligus memulai proses penyidikan pidana lingkungan,” jelas Rizal.
KLHK memastikan bahwa langkah penyegelan disertai pengambilan sampel udara, tanah, dan bahan residu produksi sebagai dasar pembuktian ilmiah untuk proses hukum selanjutnya.
Inspeksi ini menjadi preseden penting dalam pendekatan kebijakan berbasis model simulasi pergerakan polutan antarwilayah. KLHK menggunakan teknologi simulasi atmosfir untuk menelusuri arah pergerakan emisi AEP dari kawasan industri di Serang menuju Jabodetabek, memperkuat urgensi kolaborasi lintas daerah dalam pengendalian pencemaran udara.
“Kami menyisir satu per satu sumber pencemar. Sambil menunggu respons daerah, kami bergerak berdasarkan hasil simulasi permodelan untuk mendeteksi sumber pencemaran aktual,” tambah Menteri Hanif.
Langkah ini menandai fase baru dalam penegakan hukum lingkungan di Indonesia, khususnya dalam mengatasi pencemaran lintas batas administratif. Penegakan ini juga menjadi bagian dari komitmen nasional dalam memenuhi target kualitas udara dan kesehatan ekologis warga sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ke depan, diperlukan konsistensi dalam pengawasan, peningkatan kapasitas laboratorium forensik lingkungan, serta keberanian pemerintah daerah dalam menindak pelaku industri yang tidak patuh. Penegakan hukum semata tidak cukup tanpa reformasi tata kelola industri dan kesadaran kolektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Pewarta : Moh Romli

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Assalamu’alaikum….
Salam sapa di mana pun berada..
Salam satu pena
Polusi udara bukan hanya dari lokal Jakarta tapi ternyata ada kiriman juga dari luar kota,pemerintah harus tegas bertindak.