
RI News Portal. Klaten – Pemerintah Kabupaten Klaten mulai mengubah pola komunikasi publiknya dengan meluncurkan kanal aduan resmi bertajuk Lapor Mas Bup. Program ini digagas Bupati Hamenang Wajar Ismoyo bersama Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto sebagai respons atas derasnya aspirasi warga yang sebelumnya disampaikan melalui akun media sosial pribadi.
Fenomena ini menarik karena memperlihatkan bagaimana digitalisasi pelayanan publik tidak hanya berorientasi pada kecepatan, tetapi juga keterbukaan. Sepekan terakhir, Lapor Mas Bup menjadi medium baru bagi warga Klaten untuk mengirimkan saran, gagasan, bahkan keluhan sehari-hari.
Wakil Bupati Benny mengungkapkan, sebelum kanal resmi ini dibuka, dirinya kerap menerima puluhan pesan di media sosial pribadinya. Isinya beragam, mulai dari aduan terkait pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, hingga hal-hal yang tak terduga.
“Pernah ada yang lapor soal pencurian, bahkan ada warga yang curhat susu anaknya habis. Kami tetap berusaha menanggapi sebisa mungkin, meski kadang konteksnya di luar ranah kami,” ujar Benny saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (25/8/2025).

Tak jarang pula, aduan datang dari kalangan pelajar. Beberapa di antaranya meminta pemerintah meninjau kondisi sekolah mereka. Menurut Benny, curhatan semacam itu justru menjadi bukti bahwa komunikasi antara pemerintah dan masyarakat semakin terbuka.
Benny menegaskan, meski berbagai aduan yang masuk terkadang unik, pemerintah daerah menilai hal itu sebagai indikator meningkatnya kepercayaan publik terhadap kepala daerah. “Sekarang, warga merasa dekat dengan pemimpinnya. Tapi agar lebih tertata, kami dorong penggunaan Lapor Mas Bup sebagai kanal resmi,” ujarnya.
Program ini lahir dari pengalaman Hamenang-Benny sejak awal menjabat pada Februari 2025. Keduanya kerap kewalahan karena pesan masuk di media sosial tidak semuanya bisa dipantau rutin. “Kadang ada yang terlewat. Dengan Lapor Mas Bup, aduan langsung terkoneksi ke OPD terkait sehingga respons bisa lebih cepat,” jelas Benny.
Baca juga : Pramuka Jateng Didorong Jadi Motor Kolaborasi Pertahanan Bangsa
Bupati Hamenang menambahkan, Lapor Mas Bup bukan sekadar kanal komunikasi satu arah, melainkan mekanisme tata kelola aduan yang terintegrasi. “Melalui kanal ini, masukan warga langsung diteruskan ke OPD sesuai bidangnya. Kalau hanya lewat media sosial, kami berdua tidak akan mampu menanganinya sendiri,” jelasnya, Selasa (19/8/2025).
Hamenang juga membuka opsi pengembangan kanal di masa mendatang. Selain WhatsApp (08567567333), Lapor Mas Bup akan diperluas ke platform website dan media sosial terintegrasi.
Dari sudut pandang akademis, inisiatif Lapor Mas Bup dapat dipandang sebagai praktik demokratisasi informasi lokal. Kanal ini menegaskan pentingnya citizen engagement dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tidak hanya memperkuat prinsip transparansi, tetapi juga menempatkan warga sebagai subjek aktif pembangunan.
Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana memastikan setiap laporan benar-benar ditindaklanjuti, bukan sekadar ditampung. Efektivitas kanal ini akan sangat ditentukan oleh kesiapan birokrasi, kapasitas teknologi, serta konsistensi dalam memberikan umpan balik kepada masyarakat.
Jika konsisten, Lapor Mas Bup bisa menjadi contoh inovasi tata kelola pemerintahan digital di tingkat kabupaten. Bukan hanya untuk menyerap keluhan, tetapi juga membangun kultur partisipasi publik yang sehat dan produktif di era digital.
Pewarta : Rendro P
