RI News Portal. Jakarta, 2 Desember 2025 – Kementerian Pertanian berhasil menghimpun bantuan senilai total Rp52 miliar bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut terdiri atas barang kebutuhan pokok senilai Rp21,44 miliar serta sumbangan uang tunai yang terus bertambah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, pengiriman tahap pertama dijadwalkan berangkat dari Jakarta pada Rabu pagi, 3 Desember 2025. “Insya Allah besok pagi sebagian bantuan sudah kami lepas. Secara bertahap, seluruhnya akan sampai langsung ke tangan masyarakat di lapangan,” ujarnya usai memimpin rapat koordinasi di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa siang.

Hingga Selasa pukul 09.47 WIB, bantuan barang yang telah terkonsolidasi mencakup:
- Minyak goreng 505.000 liter
- Beras 21,87 ton
- Obat-obatan 15.000 pieces
- Popok bayi dan dewasa 14.423 bal
- Mi instan 11.093 dus
- Sosis 9.375 dus
- Abon 10.256 pieces
- Gula pasir 7,59 ton
- Telur ayam 2,19 ton
- Susu kemasan 923 dus
- Air mineral 1.875 dus
“Seluruh bantuan ini murni berasal dari para mitra Kementerian Pertanian di seluruh Indonesia serta iuran sukarela pegawai di lingkungan kementerian dan unit-unitnya,” tambah Amran.
Untuk mempercepat distribusi ke daerah-daerah terisolir akibat putusnya akses darat, Kementan sedang berkoordinasi intensif dengan TNI Angkatan Udara. “Kami akan memanfaatkan pesawat kargo Hercules dan CN-295 agar bantuan bisa langsung mendarat di bandara-bandara terdekat yang masih beroperasi,” jelasnya.
Selain bantuan darurat itu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog telah menyiapkan cadangan pangan tambahan khusus untuk tiga provinsi terdampak, berupa:
- Beras sebanyak 34.383 ton
- Minyak goreng sebanyak 6,8 juta liter
Rincian per provinsi:
- Aceh: 10.614 ton beras dan 1.954.000 liter minyak goreng
- Sumatera Utara: 16.894 ton beras dan 3.108.000 liter minyak goreng
- Sumatera Barat: 6.795 ton beras dan 1.250.000 liter minyak goreng
Amran menegaskan bahwa percepatan distribusi menjadi prioritas utama agar masyarakat yang rumahnya terendam dan kehilangan akses pangan dapat segera mendapatkan kebutuhan dasar. “Kami tidak ingin ada satu pun warga kita yang kelaparan hanya karena bencana. Stok nasional aman, logistik cukup, tinggal bagaimana kita gerak cepat sampai ke lokasi,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor di ketiga provinsi tersebut dilaporkan terus bertambah, sementara ribuan warga masih mengungsi di tenda-tenda darurat dan gedung-gedung publik.
Pewarta : Yudha Purnama

