RI News Portal. Wonogiri, 17 Desember 2025 – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas tunggal kembali menambah catatan kelam keselamatan jalan raya di Jawa Tengah. Pada dini hari Rabu (17/12/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, sebuah truk bermuatan makanan ringan terjun ke Sungai Mandan saat melintasi jembatan di Dusun Mandan, Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Peristiwa ini, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, menyoroti risiko serius dari kelelahan pengemudi, terutama pada perjalanan jarak jauh di malam hari.
Truk bernomor polisi S 4688 WJ tersebut dikemudikan oleh Habib, berusia 26 tahun, asal Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Ia didampingi seorang kenek, Tubagus Hidayatullah, 30 tahun, warga Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Kendaraan melaju dari arah barat menuju timur, dengan tujuan Purwantoro. Berdasarkan penuturan awal di lokasi kejadian, pengemudi diduga tertidur sejenak akibat kelelahan, sehingga kehilangan kendali atas kemudi. Akibatnya, truk menyimpang ke sisi kiri jembatan dan terperosok ke sungai di bawahnya.
Muatan berupa berbagai jenis makanan ringan pun tercerai-berai, sebagian terendam air dan rusak, sementara sebagian lain berhasil diselamatkan. Kerugian utama mencakup kerusakan pada badan truk serta hilangnya nilai ekonomi dari barang bawaan. Beruntung, baik pengemudi maupun kenek selamat tanpa luka berat, sehingga insiden ini tergolong ringan dari segi dampak manusiawi.

Petugas kepolisian setempat segera merespons laporan warga dengan mendatangi tempat kejadian. Mereka melakukan pengamanan area, mengatur arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan, serta mengawasi proses evakuasi muatan yang berlangsung secara bertahap. Hingga berita ini ditulis, pengangkatan badan truk masih menunggu bantuan alat berat berupa mobil derek, mengingat posisi kendaraan yang terjebak di dasar sungai dengan medan cukup sulit.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kali menimpa pengemudi kendaraan berat di wilayah pedesaan Jawa Tengah. Faktor kelelahan sering menjadi pemicu utama kecelakaan tunggal, khususnya pada jam-jam rawan seperti dini hari, ketika konsentrasi menurun drastis akibat ritme sirkadian tubuh. Studi-studi keselamatan lalu lintas secara konsisten menunjukkan bahwa mengemudi dalam kondisi mengantuk setara dengan risiko berkendara di bawah pengaruh alkohol, dengan potensi hilangnya kendali yang mendadak.
Baca juga : Polres Wonogiri Tingkatkan Kesiapan Pengamanan Ibadah Natal 2025 di Tengah Komitmen Toleransi Beragama
Pihak berwenang kembali menekankan pentingnya disiplin berkendara. Pengemudi, terutama yang menempuh rute panjang dengan muatan berat, diimbau untuk rutin memeriksa kondisi fisik sebelum berangkat, melakukan istirahat secukupnya di rest area, dan menghindari memaksakan diri melanjutkan perjalanan saat tanda-tanda kelelahan muncul. Langkah preventif sederhana ini dapat secara signifikan mengurangi angka kecelakaan serupa, yang sering kali berujung pada kerugian materiil besar dan, dalam kasus terburuk, hilangnya nyawa.
Insiden di Sungai Mandan ini menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga kolektif masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran akan batas kemampuan tubuh, diharapkan tragedi serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.
Pewarta: Nandang Bramantyo

