
RI News Portal. Mitra, Sulawesi Utara – Seorang warga bernama Jheki menjadi korban kekerasan brutal di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tombatu di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Jheki mengalami luka robek di bagian belakang kepala dan sejumlah luka di tubuhnya setelah diserang dari belakang oleh pelaku yang diidentifikasi sebagai Ronny Keintjem, sosok yang dikenal sebagai pemain lama dalam jaringan mafia solar di wilayah tersebut. Insiden ini menguak praktik gelap distribusi BBM subsidi yang diduga melibatkan pejabat tinggi dan jaringan tambang emas ilegal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jheki merasa terganggu dengan praktik mafia solar yang menguasai antrean BBM subsidi di SPBU. Antrean yang dikuasai oknum tertentu ini kerap memaksa warga biasa menunggu berjam-jam, bahkan kehilangan kesempatan mendapatkan solar bersubsidi. Saat sedang memantau situasi antrean, Jheki tiba-tiba diserang oleh Ronny Keintjem hingga mengalami luka serius dan berdarah.
Insiden ini menjadi sorotan karena terjadi di SPBU yang diketahui dimiliki oleh Bupati Mitra, Ronald Kandoli. Warga setempat dan rekaman video yang beredar di media sosial menyebut SPBU tersebut telah lama menjadi “lumbung” mafia solar. Ribuan ton BBM subsidi diduga dialirkan ke jaringan tambang emas ilegal di Ratatotok, memperparah distribusi bahan bakar yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kecil.

Kasatreskrim Polres Minahasa Tenggara, AKP Lutfi Arinugraha, mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan Ronny Keintjem beserta truk yang digunakan dalam insiden tersebut. “Tersangka dan mobilnya sudah diamankan semalam setelah kami monitor,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi seputar distribusi BBM subsidi di Sulawesi Utara. Praktik mafia solar yang diduga melibatkan pejabat daerah dan oknum aparat penegak hukum telah lama menjadi perbincangan publik. Masyarakat kini mempertanyakan komitmen aparat untuk membongkar jaringan yang sudah menggurita ini.
Baca juga : Pria Hilang Terseret Ombak di Pantai Ambal, Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian
“Sebagai warga, kami ingin keadilan. BBM subsidi itu untuk rakyat kecil, bukan untuk tambang ilegal atau oknum yang cari untung,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Publik kini menanti langkah konkret dari penegak hukum untuk mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya, termasuk potensi keterlibatan pihak-pihak berpengaruh di daerah. Apakah kasus ini akan menjadi titik balik untuk memberantas mafia solar, atau justru tenggelam seperti kasus-kasus sebelumnya? Waktu akan menjawab.
Pewarta : Marco Kawulusan
