
RI News Portal. Padangsidimpuan, 22 Agustus 2025 – Seorang pria lanjut usia bernama Muhammad Salim Waruhu, berusia 72 tahun, warga Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, dilaporkan hilang sejak Senin, 18 Agustus 2025, setelah berangkat ke kebun miliknya. Kejadian ini menyoroti kerentanan lansia di wilayah pedesaan Sumatera Utara, di mana akses terhadap bantuan darurat sering kali terbatas oleh kondisi geografis dan infrastruktur.
Menurut keterangan dari Nurlela Sari Gultom (63), istri korban, yang diwawancarai di lokasi kebun pada Kamis, 21 Agustus 2025, Muhammad Salim Waruhu meninggalkan rumah sekitar pukul 08:00 WIB dengan membawa bekal nasi dan dua karung goni. “Suami saya permisi untuk ke kebun pagi itu, tapi hingga sore hari saya kembali dari acara di Paluta sekitar pukul 17:00 WIB, dia belum pulang dan pintu rumah masih tertutup,” ujar Nurlela. Ia segera mencari informasi dari tetangga sekitar, namun tidak ada yang melihat keberadaan suaminya.

Pencarian awal dilakukan secara mandiri oleh keluarga dan warga setempat pada Selasa, 19 Agustus 2025. Tim pencari menyusuri kebun dan tepi sungai, di mana ditemukan satu karung goni tergeletak tidak jauh dari pondok kecil yang biasa digunakan korban untuk berteduh. Sekitar 150 meter dari lokasi tersebut, terdapat bercak yang diduga darah, meskipun belum dapat dipastikan secara forensik. “Kami belum menemukan titik terang, jadi kami laporkan ke Polres Padangsidimpuan pada Rabu, 20 Agustus, sekitar pukul 10:00 WIB,” tambah Nurlela.
Hingga Kamis, 21 Agustus 2025, operasi pencarian melibatkan puluhan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangsidimpuan, TNI, dan Polri. Selain menyisir lahan kebun milik warga, tim juga memeriksa genangan air dan arus sungai di sekitar area. Pantauan di lapangan menunjukkan upaya ini masih berlangsung intensif, dengan fokus pada potensi risiko alam seperti sungai yang deras atau medan berbukit yang rawan longsor di musim hujan.
Baca juga : Penegakan Hukum: Kejaksaan dan Polres Semarang Musnahkan Barang Bukti Tindak Pidana
Dari perspektif akademis, kasus ini mencerminkan pola umum hilangnya lansia di komunitas agraris Indonesia, di mana ketergantungan pada pertanian subsisten sering kali membuat mereka rentan terhadap kecelakaan atau kondisi kesehatan mendadak. Studi dari Universitas Sumatera Utara (USU) tentang dinamika sosial pedesaan menunjukkan bahwa sekitar 15% kasus hilang di wilayah Sumut melibatkan lansia di atas 60 tahun, dengan faktor utama seperti penurunan fisik dan kurangnya pengawasan keluarga. Dalam konteks Padangsidimpuan, yang dikenal dengan topografi pegunungan dan sungai, risiko ini semakin tinggi, terutama bagi petani kecil seperti Muhammad Salim Waruhu yang bekerja sendirian.
Pihak berwenang diharapkan segera melibatkan teknologi seperti drone atau tim SAR khusus untuk mempercepat pencarian, sementara keluarga korban meminta bantuan masyarakat luas untuk memberikan informasi. Hingga kini, belum ada perkembangan signifikan, dan investigasi polisi sedang berjalan untuk memverifikasi temuan bercak darah tersebut.
Pewarta : Indra Saputra
