
RI News Portal. Semarang, 15 September 2025 – Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kota Semarang menggelar rapat pengurus sekaligus silaturahmi pada Sabtu, 14 September 2025. Acara yang berlangsung di kediaman Ketua JPKP DPD Kota Semarang di Jalan Karangsari 3, kawasan Stadion Diponegoro, dimulai pukul 10.00 WIB. Kehadiran Ketua JPKP Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Tengah beserta jajarannya, serta pengurus DPD Kota Semarang dan anggota aktif, menandai komitmen bersama untuk memperkuat fondasi organisasi.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua JPKP DPD Kota Semarang, Tuyimah Puji, yang membuka forum dengan evaluasi mendalam terhadap program kerja yang telah dijalankan sepanjang tahun. Dalam paparannya, Tuyimah menyoroti strategi inovatif untuk menghadapi tantangan ke depan, termasuk penguatan peran JPKP sebagai mitra pemerintah dalam mengawal kebijakan pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. “Forum ini bukan sekadar diskusi rutin, melainkan ruang untuk mempererat silaturahmi antaranggota,” ujar Tuyimah, menekankan nilai sinergi antara DPD Kota Semarang dan DPW Jawa Tengah.
Dalam konteks akademis, pertemuan semacam ini mencerminkan pendekatan organisasi non-pemerintah dalam membangun resiliensi sosial. Tuyimah Puji menegaskan bahwa kekompakan antaranggota menjadi kunci utama menghadapi isu-isu kompleks seperti ketimpangan sosial dan dinamika politik lokal. “Dengan solidaritas tinggi, JPKP dapat hadir sebagai wadah aspirasi masyarakat sekaligus penyejuk di tengah gejolak sosial-politik,” tambahnya. Pendekatan ini selaras dengan teori pengabdian masyarakat dalam studi pembangunan, di mana organisasi seperti JPKP berfungsi sebagai katalisator harmoni sosial, bukan hanya pengawas kebijakan.

Lebih lanjut, Tuyimah mengingatkan peran JPKP yang melampaui pengawalan kebijakan, yakni menciptakan ekosistem sosial yang inklusif. “Kita harus tetap aktif dan produktif. Misi kita adalah melayani masyarakat tanpa syarat, dengan semangat pengabdian yang tulus,” tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi ethos organisasi yang berbasis pada empati dan komitmen tanpa pamrih, sebuah prinsip yang sering dibahas dalam literatur filantropi modern sebagai fondasi keberlanjutan gerakan sosial.
Ketua JPKP DPW Jawa Tengah, Elfin Hanifah Syahrir—yang akrab disapa Gus Ifin—juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Dalam sebuah organisasi, solidaritas dan kekompakan adalah pondasi utama untuk menjalankan program-program berkualitas, terutama kegiatan sosial yang membutuhkan rasa empati antarsesama,” katanya. Gus Ifin menambahkan bahwa JPKP mewakili bentuk pengabdian tanpa syarat, di mana setiap anggota diharapkan saling mendukung untuk mencapai dampak maksimal bagi masyarakat.
Baca juga : Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1444 H di Desa Ujungbatu: Membangun Generasi Muda Berakhlaq Religius
Acara yang berlangsung hangat ini ditutup dengan doa bersama, meninggalkan harapan kolektif agar JPKP Kota Semarang semakin eksis dan solid. Para peserta sepakat bahwa semangat empati tinggi dan motto “siap melayani” akan terus menjadi pedoman, meneguhkan posisi organisasi sebagai garda terdepan dalam mendampingi pembangunan yang berpihak pada rakyat.
Pertemuan ini tidak hanya memperkuat internal organisasi, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi komunitas Semarang. Dalam perspektif akademis, inisiatif seperti ini dapat menjadi model bagi organisasi serupa dalam membangun jaringan yang adaptif terhadap perubahan sosial, memastikan kontribusi berkelanjutan bagi pembangunan inklusif di tingkat lokal. JPKP Kota Semarang, dengan demikian, terus menorehkan jejak sebagai entitas pengabdian yang autentik dan berdampak.
Pewarta : Sriyanto
