Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Regional
  • Jeritan Silaut: Konflik Agraria yang Mengguncang Pesisir Selatan Sumbar, Masyarakat Demo Tuntut Keadilan dari PT Sukses Jaya Wood

Jeritan Silaut: Konflik Agraria yang Mengguncang Pesisir Selatan Sumbar, Masyarakat Demo Tuntut Keadilan dari PT Sukses Jaya Wood

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 bulan ago 4 min read
Masyarakat Demo Tuntut Keadilan dari PT Sukses Jaya Wood
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Padang, 15 Oktober 2025 – Di bawah langit mendung yang menyelimuti pesisir selatan Sumatera Barat, suara ratusan warga Kecamatan Silaut bergema lantang di depan gerbang PT Sukses Jaya Wood. Demo yang memasuki hari keenam sejak 10 Oktober kemarin bukan sekadar aksi protes biasa; ini adalah jeritan kolektif dari masyarakat yang merasa hak hidup mereka dirampas mentah-mentah oleh perusahaan kayu yang dipimpin Ali Suyanto, atau yang akrab disapa Ahong. Ribuan hektar lahan sawit yang telah mereka rawat bertahun-tahun kini menjadi sumber konflik agraria yang kian memanas, memicu perdebatan tajam tentang keadilan sosial di tengah kemajuan ekonomi daerah.

Konflik ini, yang telah membara sejak September lalu, berakar pada dugaan pelanggaran Hak Guna Usaha (HGU) nomor 08 milik perusahaan tersebut. Menurut warga Silaut, batas wilayah yang jelas—ditetapkan oleh Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) Sumbar dengan Sungai Sindang Lama sebagai garis pemisah antara Kecamatan Lunang (lokasi perusahaan) dan Silaut—telah diabaikan. Perusahaan diduga merambah lahan masyarakat hingga puluhan ribu hektar, mengklaimnya sebagai bagian dari HGU mereka yang diterbitkan pada 2013. “Kami sudah susah payah tanam sawit, berharap panen di hari tua jadi penopang keluarga. Tapi begitu buahnya menggiurkan, mereka datang dengan alasan HGU dan rampas semuanya,” curhat seorang petani tua yang enggan disebut namanya, sambil menunjuk pohon sawit yang kini dikuasai pekerja perusahaan.

Gelombang kemarahan ini meledak di media sosial sejak akhir pekan lalu, dengan tagar #KeadilanUntukSilaut dan #StopSerobotLahan menjadi trending di platform X dan Instagram. Video-video warga memegang spanduk bertuliskan “Kembalikan Hak Kami” serta rekaman konfrontasi damai dengan satpam perusahaan menyebar luas, menarik perhatian aktivis lingkungan dan hak asasi manusia. Namun, di balik dukungan virtual itu, realitas di lapangan semakin kelam: demo yang awalnya damai kini berlangsung tegang, dengan warga mendirikan tenda sementara di depan kantor perusahaan di Kecamatan Lunang. Hingga kini, tak ada titik terang dari pihak PT Sukses Jaya Wood, yang kantornya sulit ditemukan tim investigasi independen—sebuah kejanggalan yang semakin menambah dugaan ketidaktransparanan operasional mereka.

Yang membuat konflik ini semakin rumit adalah tudingan warga terhadap keterlibatan elite lokal. Beberapa ninik mamak—tokoh adat yang seharusnya menjadi penjaga warisan tanah ulayat di Kecamatan Lunang dan Silaut—diduga terlibat dalam pembelaan perusahaan. “Mereka yang bertugas menjaga adat malah jadi tameng bagi Ahong. Kami tanya, siapa yang beri kuasa untuk jual tanah leluhur? Jawabannya sunyi,” kata seorang perwakilan Forum Warga Silaut Bersatu, yang meminta anonimitas karena takut represali. Dugaan ini diperkuat oleh laporan masyarakat bahwa pertemuan tertutup antara ninik mamak dan perwakilan perusahaan sering digelar, meski detailnya dirahasiakan.

Sementara itu, spekulasi tentang campur tangan pejabat tinggi semakin menggantung. Warga bertanya-tanya, apakah ada dukungan dari kalangan atas yang membuat Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, terkesan lambat bertindak? Pada pertemuan 2 Oktober lalu, bupati mengakui adanya pelanggaran Perda dan Pergub oleh perusahaan, bahkan berjanji menindak tegas. Namun, alasan “tak ada anggaran untuk kunjungan lapangan” yang disampaikannya justru memicu kekecewaan lebih dalam. “Jika bupati tak punya dana untuk rakyatnya sendiri, ke mana APBD mengalir? Apakah ada tangan tak terlihat yang lindungi perusahaan ini?” tanya seorang aktivis lokal yang terlibat dalam advokasi.

Baca juga : La Roja Mengamuk: Mikel Merino Jadi Algojo Ganda, Spanyol Hancurkan Bulgaria 4-0 di Jalur Piala Dunia 2026

Di tengah hiruk-pikuk itu, suara penyokong warga justru datang dari dalam lembaga legislatif. Novermal, S.H., M.H., anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), muncul sebagai pahlawan bagi para demonstran. Dalam pernyataan resminya pekan ini, Novermal menegaskan dukungan penuh terhadap perjuangan masyarakat Silaut. “Apa yang dilakukan warga adalah hak konstitusional. PT Sukses Jaya Wood telah merampas hak hidup rakyat kecil. Saya dorong pemerintah daerah cabut izin mereka dan kembalikan lahan secara adil,” katanya kepada awak media saat kunjungan ke lokasi demo. Dukungan Novermal, yang dikenal sebagai ahli hukum adat, memberi semangat baru bagi warga, meski ia juga mengkritik lambatnya respons Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam memverifikasi HGU yang diduga cacat hukum.

Hendri Mal, atau yang akrab disapa Pak Malur, menjadi salah satu wajah paling vokal dari gerakan ini. Sebagai petani berusia 58 tahun yang kehilangan satu hektar lahannya, Pak Malur tak henti-hentinya berorasi di depan massa. “Kepada siapa lagi kami mengadu untuk tuntut hak kami yang diserobot PT Sukses Jaya Wood? Apakah kami sebagai masyarakat Silaut harus diam saja atas kezaliman ini? Kami sebagai rakyat Republik Indonesia berhak ambil kembali apa yang menjadi milik kami,” ujarnya dengan suara parau, mata berkaca-kaca, saat diwawancarai di tengah tenda demo pada 14 Oktober.

Lebih lanjut, Pak Malur tak segan menyuarakan seruan langsung ke tingkat nasional. “Dengan segala hormat atas apa yang telah dilakukan PT Sukses Jaya Wood, kami minta Presiden Prabowo Subianto tolong bantu kami yang telah dizalimi. Jangan biarkan rakyat kecil seperti kami terinjak oleh roda ekonomi yang tak adil,” tambahnya, sambil memegang foto keluarga di depan pohon sawit yang kini jadi saksi bisu perjuangan. Pernyataannya ini langsung viral, dengan ribuan like dan share di media sosial, memperkuat narasi bahwa konflik ini bukan urusan lokal semata, melainkan cerminan ketidakadilan agraria yang masih menghantui Indonesia pasca-reformasi.

Hingga 15 Oktober ini, pihak perusahaan tetap bungkam. Upaya kontak dengan Ali Suyanto tak membuahkan hasil, sementara aparat keamanan setempat menjaga situasi agar tak memanas. LSM lingkungan seperti WALHI Sumbar telah menyatakan siap mendampingi warga ke pengadilan jika mediasi gagal, sementara pakar hukum dari Universitas Andalas menilai kasus ini berpotensi jadi preseden penting bagi penegakan HGU di Sumatera Barat.

Di mata warga Silaut, demo ini bukan akhir, tapi permulaan. “Kami bosan dan geram, tapi kami tak akan mundur. Hak kami adalah warisan, bukan barang dagangan,” tegas seorang ibu rumah tangga yang ikut berjaga di posko demo. Saat matahari terbenam di pesisir selatan, api perjuangan Silaut tetap menyala—menanti angin perubahan yang mungkin datang dari Jakarta, atau justru dari hati nurani para pemangku kekuasaan yang selama ini diam.

Pewarta : Sami S


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: La Roja Mengamuk: Mikel Merino Jadi Algojo Ganda, Spanyol Hancurkan Bulgaria 4-0 di Jalur Piala Dunia 2026
Next: Kunjungan Trump ke Kuala Lumpur: Diplomasi AS Dorong Perdamaian Abadi Thailand-Kamboja di Tengah KTT ASEAN

Related Stories

Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
2 min read

Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung

Jurnalis RI News Portal Posted on 11 jam ago
Langkah Konkret Pemda Dekatkan Instansi dengan Warga
2 min read

Trenggalek Gelar Pelayanan Terpadu Gratis di Pasar Ngasem Kampak: Langkah Konkret Pemda Dekatkan Instansi dengan Warga

Jurnalis RI News Portal Posted on 12 jam ago
Keresahan Masyarakat Padangsidimpuan Akibat Kelangkaan BBM di Tengah Bencana
2 min read

Keresahan Masyarakat Padangsidimpuan Akibat Kelangkaan BBM di Tengah Bencana

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.