RI News Portal. Jakarta, 1 Desember 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan “Championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)” untuk kawasan Jawa–Bali pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (28/11) malam. Penghargaan ini menobatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kinerja digitalisasi keuangan daerah terbaik di wilayahnya, sekaligus menegaskan posisi provinsi terpadat di Indonesia itu sebagai pionir transformasi fiskal berbasis teknologi.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya pada Senin (1/12), Khofifah menyatakan bahwa penghargaan tersebut bukan semata pengakuan atas adopsi teknologi, melainkan bukti terbangunnya ekosistem digital yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Transformasi digital fiskal di Jawa Timur telah berhasil menghubungkan perencanaan, implementasi, hingga monitoring dalam satu rantai layanan yang efisien, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Ia merinci, elektronifikasi pajak daerah dan retribusi, digitalisasi transaksi keuangan pemerintah daerah, serta pemanfaatan QRIS secara masif di sektor publik maupun UMKM telah menjadi pilar utama. Lebih dari itu, seluruh tahapan layanan publik kini terdigitalisasi sehingga meminimalkan celah korupsi, mempercepat proses, dan meningkatkan keamanan data.

Bank Indonesia juga mengumumkan pemenang terbaik dari kawasan lain pada kesempatan yang sama: Sumatera Selatan (kawasan Sumatera), Kalimantan Timur (kawasan Kalimantan), Sulawesi Selatan (kawasan Sulawesi), serta Nusa Tenggara Timur (kawasan Nusa Tenggara–Maluku–Papua). Penilaian dilakukan melalui indikator yang mencakup cakupan elektronifikasi transaksi, inklusi keuangan UMKM, serta inovasi pembayaran digital, serta koordinasi lintas pemangku kepentingan.
Khofifah menegaskan, keberhasilan Jawa Timur tidak terlepas dari komitmen 38 kabupaten/kota, dukungan intensif Bank Indonesia, serta sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah pusat.
“Prestasi ini milik kita bersama. Jawa Timur akan terus menjadi jembatan sinergi antara pemerintah pusat, BI, OJK, dan seluruh pemda. Digitalisasi bukan titik akhir, melainkan proses yang harus terus berkembang mengikuti dinamika global dan aspirasi masyarakat,” tegasnya seraya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam kerja gotong royong tersebut.
Baca juga : Pertamina Pastikan Distribusi LPG Tetap Berjalan di Tengah Banjir dan Longsor Sumatera Bagian Utara
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang hadir langsung dalam PTBI 2025 menilai tema acara tahun ini sangat selaras dengan agenda besar pemerintahan baru. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya eksekusi kebijakan yang tepat sasaran di tengah ketidakpastian global.
“Paparan Menko Perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia memberikan optimisme bahwa ekonomi kita tetap resilien. Namun yang terpenting sekarang adalah pelaksanaan: kebijakan yang baik harus dijalankan secara bersih, transparan, dan benar-benar berpihak kepada rakyat,” kata Presiden Prabowo.
Penghargaan TP2DD 2025 ini semakin mengukuhkan posisi Jawa Timur sebagai laboratorium transformasi digital fiskal nasional. Dengan populasi lebih dari 41 juta jiwa dan kontribusi PDB terbesar kedua di Indonesia, keberhasilan provinsi ini diharapkan menjadi benchmark bagi daerah lain dalam mempercepat inklusi keuangan dan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi.
Pewarta : Wisnu Harmoko

