
RI News Portal. Jakarta, 3 Oktober 2025 – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung akan mulai beroperasi pada Agustus 2028. Proyek ini diharapkan menjadi katalis konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek.
Kepala BPJT, Wilan Oktavian, mengungkapkan bahwa konstruksi jalan tol sepanjang 32,03 kilometer ini akan dimulai pada Oktober 2026, diawali dengan proses pengadaan tanah. “Kami telah menyusun rencana implementasi bersama pemangku kepentingan. Pengadaan tanah menjadi langkah awal, dengan target konstruksi dimulai Oktober 2026 dan selesai pada Agustus 2028,” ujar Wilan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dilettere

Jalan tol ini menghubungkan wilayah Jawa Barat (27,83 km) dan Banten (4,2 km), serta terdiri dari empat seksi: Seksi 1 (Junction Salabenda–SS Pondok Udik, 3,97 km), Seksi 2 (SS Pondok Udik–SS Putat Nutug, 9,27 km), Seksi 3 (SS Putat Nutug–SS Rumpin, 8,23 km), dan Seksi 4 (SS Rumpin–Junction Serpong, 10,56 km).
Didesain dengan standar kecepatan 100 km/jam dan lebar lajur 3,6 meter, tol ini akan memiliki konfigurasi 2×2 lajur pada tahap awal, dengan rencana pengembangan menjadi 2×3 lajur seiring pertumbuhan kebutuhan mobilitas.
Baca juga : Uni Eropa Perpanjang Sanksi terhadap Rusia atas Tuduhan Perang Hibrida
Menurut Wilan, proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga mendorong pengembangan kawasan sepanjang koridor tol. “Jalan tol ini akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memberikan efek pengganda bagi perekonomian regional, khususnya di Jabodetabek,” tambahnya.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur transportasi di wilayah metropolitan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.
Pewarta : Moh Romli
