
RI News Portal. Jakarta, 29 Juli 2025 – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Republik Indonesia resmi meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) Tahap IV dalam kerja sama bilateral dengan Norwegia senilai USD60 juta. Peluncuran ini berlangsung di Jakarta, Jumat (29/7/2025), sekaligus menandai pembukaan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan (Small Grant) Periode III yang ditujukan untuk mendukung masyarakat adat dan universitas.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjaga kelestarian hutan tanpa menghambat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Program ini memastikan hutan kita tetap lestari, sambil terus mendukung pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam sambutan peluncuran.

Kerja sama Indonesia-Norwegia yang dimulai sejak 2023 telah menghasilkan total pendanaan sebesar USD216 juta sebagai pengakuan atas keberhasilan Indonesia dalam menekan emisi karbon. Pada periode 2016–2020, Indonesia berhasil menurunkan emisi hingga 43,2 juta ton CO₂, sebuah capaian signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.
Layanan Small Grant Periode III menjadi salah satu sorotan dalam peluncuran ini. Program hibah kecil ini memungkinkan masyarakat adat dan universitas untuk mengakses dana secara langsung guna mendukung inisiatif pelestarian lingkungan. “Hibah kecil ini dirancang agar kontribusi Norwegia dapat tepat sasaran, langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Raja Juli.
Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian hutan, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan berbasis lanskap yang mencakup pencegahan deforestasi, rehabilitasi ekosistem, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemulihan ekosistem gambut. Pendekatan ini sejalan dengan program Forests and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030 yang menjadi bagian integral dari strategi pembangunan nasional.
Baca juga : SMAN 1 Arse Tapsel Gelar Sholat Istisqa, Berdoa Akhiri Kekeringan
Raja Juli menegaskan bahwa keseimbangan antara ekologi, ekonomi, dan sosial menjadi fondasi utama menuju target Indonesia Net Zero Emission 2060. “Program ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen Paris Agreement, Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 31,89 persen (setara 915 juta ton CO₂eq) secara mandiri dan 43,20 persen (setara 1.240 juta ton CO₂eq) dengan dukungan internasional. Investasi RBC Tahap IV ini menjadi langkah strategis untuk mencapai target tersebut, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam aksi iklim global.
Peluncuran RBC Tahap IV dan Small Grant Periode III menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan pendekatan yang inklusif, melibatkan masyarakat adat dan komunitas akademik, program ini diharapkan mampu menciptakan dampak nyata di tingkat lokal sekaligus mendukung tujuan global.
Kerja sama Indonesia-Norwegia ini juga menjadi model kolaborasi internasional yang efektif, di mana pendanaan berbasis hasil (result-based) menjadi kunci untuk memastikan akuntabilitas dan keberlanjutan. Ke depan, Kemenhut berencana untuk terus memperluas cakupan program ini guna mendukung visi pembangunan berkelanjutan yang holistik.
Pewarta : Albertus Parikesit
